Happy reading
Lara juga mau kayak LIRA mah
Alara malvina AlifaGadis dengan setelan sekolah lengkap nya tengah menuruni anak tangga dengan mata sembabnya.
Alara, gadis itu kembali menangis setelah bangun dari tidur nya menyebabkan mata cantik nya itu sembab.
Dapat lara lihat tawaan yang berasal dari ruang makan, lagi dan lagi ia harus tahan napas melihat nya, hatinya sakit dada nya sesak melihat mereka bahagia tanpa dirinya, jugaan apa bedanya ia dengan lira? Bukan kah ia ANAKNYA juga? Lalu mengapa mereka bersikap tidak adil padanya? ia iri pada lira.Lara berjalan menghampiri meja makan ia menarik kursi di sebelah lira, tunggu seperti ada yang ganjal?
Ia melirik lira yang berada di sampingnya, betapa terkejutnya lara kala melihat lira memakai seragam sekolah milik SMA Pancasila?"Ck nekat juga Lo Ampe bela belain ambil seragam gw yang satunya pantesan gw cariin tadi subuh gada taunya di ambil maling"sindir lara
"LARA JAGA UCAPAN MU"bentak papahnya.
"Loh ? Lara salah? kan emang bener, memakai barang orang tanpa seijin pemiliknya sama aja maling kan?"ucap nya lagi."GA SOPAN SEKALI KAMU, KAMU LUPA SERAGAM ITU MAMAH YANG BELIIN"bentak mamahnya, terlihat jelas jika dirinya sangat marah padanya.
"Serius mamah yang beliin?"tanya nya seraya beranjak, rasa lapar nya tiba tiba hilang gitu saja, lebih baik ia berangkat sekarang.
"Lara berangkat mah pah, emmm lira kalo mau masuk sekolah gw, siapin mental ya?"ucapnya seraya tertawa dengan cepat ia berjalan keluar dari rumah keluarga malvin.
Lara sepertinya sedang ingin menaiki mobil nya sendiri terbukti saat ia masuk garasi dengan mengeluarkan mobil kesayangan nya.
Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, seraya mensetel lagu yang menemani nya akhir akhir ini.
"Andai kan kau tau rasa sayang ku melebihi rasa sakit ini"senandung nya mengikuti irama musik itu.
Gerbang sekolah SMA Pancasila sudah terlihat jelas di mata lara dalam hitungan detik mobil nya akan memasuki wilayah sekolah nya.
Selepas memarkirkan mobilnya dengan benar, lara beranjak turun, dapat ia lihat Felia sedang tersenyum ke arahnya, ia membalas senyumannya seraya berlari.
"Tumben bawa mobil sendiri"tanya Felia
"Emmm lagi pengen aja gw hehe"jawabnya dengan cengiran yang menunjukkan gigi putih khas nya."Emmm fel ke kantin yok gw laper soalnya"ucap lara tiba tiba
"Yaudah ayok gw juga laper si padahal tadi pagi gw udah makan"celetuk nya."Perut karung semua di tampung"sindir lara.
Tapi heran nya Felia gadis itu sering kali makan dan tubuhnya? Tetap kecil seperti bocah smp?
Itu kah yang di namakan kecil dari lahir? Mungkin.Lara clingak clinguk mencari meja yang akan ia tempati tapi saat matanya menuju ke arah ujung kantin dapat ia lihat lira bersama farel?
"Hhhh masih nekat juga tu anak"gumamnya.
"Emmm fell gw mau bicara sama lo"
"Ngomong aja elah biasanya lu nyerocos aja tuh, tumben, mau ngomong apa?"tanyanya.Di sinilah dua gadis cantik itu lara dan Felia mereka tengah berada di taman belakang sekolah,lara sudah menceritakan semuanya soal dirinya dan lira.
Ia juga menceritakan saat dirinya di kurung di dalam gudang,dan menyebabkan dirinya tak bisa hadir kedalam pesta sekolah nya."Jadii lira itu-?"
"Hmmm gitu deh, maafin gw ya gapernah cerita soal ini sama lo."ucapnya merasa bersalah."Gpp yang penting Lo udah cerita sama gw dan gw juga udah tau semuanya"jawabnya seraya tersenyum
"Lu bisa bedain gw sama lira karena lira memiliki tahi lalat di lehernya dan gw gada"ucapnya menjelaskan."Iya alara gw udah denger itu buat yang ke 3 kalinya"ucapnya jengah
"Tapi lar penyakit Lo?"tanya nya sedikit hati hati takut takut akan menyinggung perasaan lara."Gpp, lo kalo lagi sama lira pura pura gatau aja kalo itu ia ya?" Beritahu lara.
"Lohhh ko gitu ya gw mana mauuu ada di sebelahnya ga banget si jugaan tu si farell doyan amat Deket Deket si uler"cerocos nya"Farel belum tau kalo gw punya kembaran Felia"sudah kesekian kali nya lara mengatakan itu tapi felia seperti nya mendengarkan lewat telinga kiri lalu di keluarkan lewat telinga kanan.
"Oh gitu ya ? maaf gw lupa"ucapnya kelewat santai seraya mengeluarkan 2 gagang permen karet
"Mau?"
Tanpa menjawab atau mengucapkan terimakasih alara langsung merampas 2 sekaligus permen karet yang Felia pegang.
Felia pasrahhh ia menyesal sudah membuat mood sahabat nya itu hilang dan berakhir permen nya yang di rampas semua."Sama sama alara"ucapnya menyindir
"Oh iya makasih permen nya enak besok besok tawarin gw lagi lebih dari ini oke?"ucapnya seraya beranjak ia akan pergi kedalam kelas nya, saat ini ia tidak ingin terlebih dahulu membongkar identitas lira di hadapan farel, ia akan membiarkan nya terlebih dahulu.
Di ujung koridor arah masuk pintu kantin dapat lara lihat alira seperti nya sedang mengaduh kesakitan, ada apa?gumamnya.
Ia tidak meladeni saat tatapan nya dan tatapan lira beradu dimana gadis itu tersenyum licik ke arahnya.
"Akting nya pro juga"gumam lara seraya tersenyum menuju letak kelas nya, tapi langkahnya terhenti saat Felia memanggil dirinya dari arah belakang.
"Emmm lara si lira kan nyamar jadi Lo terus kalo masuk gimana?"tanyanya sedikit khawatir akan jawaban dari mulut lara.
"Lo bisa tolong gw?"tanya lara
"Bisa bisa minta tolong apa?""Gw mau Lo pura pura ajak si lira ngobrol, habis tu Lo bawa dia ke taman belakang bilang aja ada sesuatu yang mau Lo omongin, di tengah tengah pembicaraan Lo sama lira Lo pura pura ingin ketoilet ya tapi Lo jangan pergi ke toilet Lo balik ke kelas langsung, yakali kan Lo mau bolos di taman belakang?"ucapnya panjang lebar
"Gw si bisa aja btw mana si lira nya ? 10 menit lagi udah mau masuk gw jalanin sekarang aja biar cepet selesai juga"
"Dia lagi sama farel di ujung koridor dekat pintu kantin lira lagi akting kesakitan"jawabnya
"Gw ke kelas duluan, minta tolong ya yakinin kalo Lo blom tau lira itu siapa oke?"ucapnya menasehati
"Bawel Lo udah sono urusan lira beres di tangan gw"bangganya.
Selepas mengatakan itu dua gadis cantik itu berlalu dari koridor kelas dua belas mereka akan melaksanakan rencana yang mereka buat.
"ALARAAAA"panggil Felia.
"IYA FELL"jawab lira ikut berteriak"Loh loh Lo kenapa lar?"tanya Felia dengan wajah di buat buat seolah dirinya benar benar khawatir.
"Hehh farel Lo apain sahabat gw hah"tanya nya garang"Ck, ga gw apa apain fel tadi lara tiba tiba kesakitan jadi gw suruh duduk dulu di sini"jelasnya
"ayo ikut gw"ucap Felia seraya menarik tangan lira"Aaa feli mu kemana si huhhh"dirinya sedikit kesal tapi sebisa mungkin ia memasang wajah biasa.
"Ikut gw, gw mau ngomongin sesuatu sama Lo penting bangettttt""Ngomong apa si Lo mau bawa gw kemana?"tanya nya lagi
"Taman belakang alara".To be continue
Typo kasih tau aku ya!.
![](https://img.wattpad.com/cover/307962128-288-k608049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS WITH DIFFERENT FATE [On Going]
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!). Plagiat out aja dari lapak aku!!. 🍭🍭🍭🍭 Alara malvina Alifa gadis cantik yang selalu mengalah kepada kembaran nya Alira malvina alifa. kedua orang tuanya selalu mengutamakan alira karena mengira bahwa lira lah yang mempuny...