05.Alara-Alira?

78 57 6
                                    

"Sekarang dia tau siapa aku sebenarnya"
                                     Alara malvina Alifa




"FELIAAA ISHH MAU NGOMONG APA SI"bentak liraa

Felia tersentak lalu tersenyum "baru kali ini gw di bentak Lo lar"ucapnya seraya menatap mata lira dalam.

"M-maaf gw ga bermaksud bentak lo fell"sesalnya
"Lo bukan ALARAAA"bentakkkk Felia.

"H-hahh apasii fell ini gw alara malvina alifa sahabat Lo"ucapnya meyakinkan.

Tawaan keras keluar nyaring dari bibir felia.
Ia tersenyum seraya berbisik.

"Gw gasebodoh itu buat Lo kibulin alira malvina alifa"

"Oh jadi Lo udah tau gw yang sebenarnya? bagus deh itu artinya gw ga perlu pura pura lagi ke Lo, tujuan gw kayak gini karena farell"

Senyuman licik terbit di bibir ranum alira gadis itu tersenyum seraya menjentil kan jari nya kehadapan muka Felia.

"Oke fell gw mau lanjutin misi gw Lo urusin aja tuh si lara gw males berurusan sama dia, penyakitan"ucapnya dengan nada mengejek di akhir kalimat.

Felia geram ia tak tinggal diam ia melirik sekitar lumayan sepi pada akhirnya ia pun menjambak rambut alira hingga terjadilah tarik menarik antar keduanya.

Gadis berkacamata dengan tubuh gempal nya itu melihat semuanya ia tadi tidak sengaja mendengar semua ucapan yang terlontar di bibir keduanya.
Karena ia mengetahui siapa itu alara ia sampai harus merekam semuanya untuk jaga jaga jika alira menjelekan nama baik alara.

"KAK LARA KAK FELI KOK KALIAN BERANTEM"teriak salah satu siswi yang tengah lewat di depan nya ia tidak menyangka persahabatan yang terjalin cukup lama ini bisa bertengkar juga.

Karena setahunya dari ia masuk pun ia tidak pernah mendengar mereka berantem, tapi sekarang? ia melihat nya langsung dengan mata kepalanya sendiri.

Teriakan tadi membuat aksi Felia dan alira terhenti mereka menatap musuh satu sama lain.
Hingga akhirnya alara dan farel datang. semua murid terkejut kala melihat alara ada dua? lebih tepatnya alara mempunyai kembaran?

"A-alara m-maksudnya ?"tanya farel sedikit terbata bata.
"Relll nanti gw jelasin gw berentiin mereka dulu ya".

"ALIRA FELIA STOP."

"Dia duluan yang mulai lar"tuduh nya barengan seraya menunjuk satu sama lain.

"Ikut gw"
Ia melirik sekitar, ternyata sudah banyak yang menonton kembarannya serta sahabat nya.
"Ngapain masih di sini? BUBAR"bentaknya.

"Lo berdua"alara menggantung ucapannya seraya menunjukkan wajah lira dan Felia bergantian "ikut gw" lanjutnya.

Di sinilah mereka di bawah pohon mangga pinggir sekolah, tepatnya di sebelah kantin.

Hening, itulah yang mereka rasakan, tidak ada yang berbicara, mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.
Bahkan alira yang biasanya akan mennyolot sekarang gadis itu bungkam.
Ia melihat jelas wajah alara sedang menahan emosi, tidak seperti biasanya ia melihat wajah alara seseram ini.

"Dia duluan yang mulai lar"adu mereka kompak.

"Ck, BODOH."

"alira malvina alifa" gantungnya "tujuan Lo mau gantiin posisi gw di sini apa? Sampai Lo nekat bolos sekolah Lo demi menjalankan tugas menjijikan ini"tanyanya.

"Biar gw jelasin lar"ucap Felia.

"Dia alira kembaran Lo itu suka sama farel, makanya dia mau gantiin posisi Lo sebagai lara"ucapnya

Alara terkejut, jadi selama ini? kenapa hati nya terasa sesak saat mengetahui bahwa lira suka pada farel? Tidak mungkin jika ia juga suka pada farel bukan?.

"Alira jadi-?"

"YA GW SUKA SAMA FAREL, DAN LO ADALAH PENGHALANG GW BUAT DEKETIN FAREL"akunya.

"Dan Lo felia, Lo urus aja tuh sahabat penyakitan Lo gw jijik kalo harus ngurusin dia apalagi nyokap bokap kita bakal pergi keluar kota 1 Minggu, iuhhhh ga banget kalo gw harus serumah berdua sama dia"makinya.

"Siap siap buat sakit hati alara"setelah mengucapkan itu alira pergi dari hadapan nya.

Alara menangis ia tidak menyangka jika kembarannya yang ia kenal sebagai gadis manja akan bersikap seperti ini?
Walau ia sudah sering dapat prilaku tidak mengenakan.
Di tambah lagi dengan pengakuan gadis itu? Alira mencintai farel? Kenapa hati nya terasa sangat sakit? apakah ia juga sama hal nya dengan alira? tidak mungkin, pikirnya.

"Lara maafin gw, gw ga-"ucapan Felia terhenti kala ia melihat farel berjalan ke arahnya
"Emmm gw duluan ya"ucapnya lagi seraya berlalu dari hadapan lara dan farel

"Lara Lo bisa jelasin?"tanya farel
"Jangan di sini ya?"

Farell mengangguk "mau di mana?"tanyanya.
"Taman belakang"

Di koridor keduanya terdiam sibuk dengan pikirannya masing masing.

Farel tidak suka jika ia sedang bersama lara keadaan nya sesunyi ini, serasa sedang berjalan bersama batu.

"Ekhemmmm sunyi bet dah kek kuburan"ucapnya mencairkan suasana.
Ia melirik ke arah lara, gadis itu menatap pokus ke depan dengan muka dingin nya, sebelum nya ia tidak pernah melihat gadis ini bersikap seperti ini padanya.

Dua insan berbeda jenis itu tengah duduk di kursi taman belakang sekolah mereka berjauhan, lebih tepatnya lara yang menggeser duduknya agak jauh dari farell.

"Ra-rel"ucap mereka serempak.

"Lo duluan"ucap farell

"Lo aja"

"Lo"

"Lo"

"Lo lah kan Lo hutang penjelasan sama gw"sindir farel.

"Oke oke, sebelumnya gw minta maaf ga ngasih tau soal lira ke lo, karena gw rasa ga penting juga Lo tau soal lira buang buang waktu"

Farel menghela nafas besar, ia merasa bahwa dirinya tidak terlalu penting bagi lara, sepertinya ia tidak akan lagi terlalu berharap pada lara, karena mungkin sekarang dirinya tengah jatuh cinta pada gadis di hadapannya ini?.

"Oh"singkat padat jelas.

Lara menghela nafas kecil ia tidak tahu harus menjelaskan nya lagi seperti apa pada farel. "ell, Lo marah?" Tanya lara

"Gw gamarah, btw gw duluan udah mau masuk Lo juga buru balik ke kelas"ucapnya seraya beranjak tanpa menunggu jawaban dari lara.

"Gw tau Lo marah el, gpp demi lira."gumam nya.

Lara segera beranjak menyusul farel yang sudah tidak terlihat lagi di penglihatan nya.
Gadis itu berlarian di atas licin nya lantai koridor karena mungkin baru saja habis di pell.
Gadis itu tidak peduli jika dirinya akan jatuh dan menyebabkan ia menjadi bahan tontonan warga sekolah.

"FARELLLLL"teriaknya kala melihat farel sedang berjalan santai menuju toilet.

Saat kaki mungilnya ingin menghampiri farel yang tinggal beberapa centi lagi teriakan pedas farel mampu menghentikan langkahnya.

"Berhenti di situ gausah cari gw"ucapnya

"F-fa-"lagi dan lagi ia tidak melanjutkan ucapannya

"Lo punya kuping?"tanya farel seraya berlalu memasuki toilet.

"Farel marah?"gumam nya seraya beranjak pergi, mata nya tak kuasa ingin menumpahkan cairan bening nya, ia menahannya kala mendengar suara bel yang menandakan jam masuk sudah di mulai.












To be continue.....
Typo kasih tau aku ya!.

TWINS WITH DIFFERENT FATE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang