10.anak baru.

64 51 2
                                    

Happy reading.....








Seperti biasa gadis bernama alara itu termenung sendiri di dalam kamarnya,ntah apa yang sedang gadis itu pikirkan,yang pasti ia selalu melamun sendirian.
Kadang alira yang tidak sengaja melewati kamar alara pun terheran melihat lara melamun terus menerus.

Seperti saat ini,alira tengah berjalan menghampiri alara dengan senyuman yang tak pernah pudar di bibirnya.
Sangat seperti orang gila bukan??

"Kesambet Lo"tanya lira

Alara masih terdiam seakan akan ia tidak mendengar alira bertanya padanya.
Lira yang merasa pertanyaan nya tak di hiraukan pun melihat kembali wajah alara.

Mata sembab,hidung merah,muka bantal,dengan rambut yang acak acak an serta baju yang sangat kucel,tidak seperti biasa ia melihat alara seperti ini, ada apa?

"Ck..batu Lo,btw gimana acting gw kemarin?"tanya nya seraya menaik turunkan alisnya,ia duduk di sebelah alara tanpa rasa bersalah ia mendorong tubuh alara sampai gadis itu kehilangan keseimbangan nya hingga membuat dirinya terjatuh dari arah kursi.

Alara melirik sinis alira yang tengah menutup mulut nya dengan sebelah telapak tangan nya,berlaga jika ia sedang terkejut..

"Lo gada kerjaan apa lir,selain ganggu gw?"tanya lara dengan mata yang kembali pokus melihat ke arah depan.

"Emm gimana ya,kerjaan gw cuma tidur makan repotin mama papah buat Lo kesel sama rebut kebahagiaan Lo"capnya tanpa rasa bersalah.

Alara melongo,sedikit ingin tertawa karena mendengar ucapan polos lira, sebisa mungkin ia membuat muka nya kembali santai seperti semula.

"Pergi dari kamar gw,gw mau istirahat,Lo gausah ganggu!"ucap lara.

Alira berdecak,dengan kesal ia berjalan keluar seraya menghentak hentakan kaki nya hingga membuat keadaan seperti sedang ada gempa?
Becanda....

"GABUTTTTTT"teriaknya...tak lama ia memukul mulut nya dengan sebelah tangan nya "bisa di cincang lo lar dari kemarin teriak teriak Mulu"gumamnya.

Lara beranjak menuju kamar mandi hari ini ia memutuskan untuk pergi bersekolah karena sudah dua hari dirinya tidak mengikuti pelajaran.

Sekitar 25 menit ia di dalam kamar mandi, sesegera mungkin ia memakai seragam sekolah miliknya dengan tergesa gesa kala melihat jam sudah pukul 06:40.
Ia menuruni tangga nya dengan berlari tidak peduli ia akan tersandung karena tali sepatunya belum terikat dengan benar.

"Masih pagi padahal"batin nya kala melihat keluarga nya tengah sarapan tanpa dirinya,ia tidak mempedulikan itu,dirinya terus berjalan melalui mereka,sedikit menggebrak pintu utama saat ia menutup nya tadi.

Seperti biasa dirinya membawa mobil sendiri,toh tidak apa bukan jika ia membawanya?jugaan mobil itu MILIKNYA bukan MILIK PAPAH nya?.
Ia meng klakson mobil nya saat satpam membukakan gerbang untuknya.

"Makasih mang"ucapnya pada mang baim
"Nya neng lara hati hati nya di jalan na tong ngebut ngebut"peringat nya dengan bahasa miliknya.

Alara berpikir kuat,apa yang sedang mang baim itu katakan?

Lara menyengir "lara ga paham apa yang mang baim omongin hehe"kekehnya.

Mang baim lantas menepuk jidat nya,ia lupa majikan nya ini tidak ada darah Sunda nya,kalau pun ada yang namanya tinggal di kota jika tidak di ajari tidak akan tahu bukan ?(setau aku sih hehe).

"Hehe mamang lupa neng,maksud mamang hati hati di jalan jangan ngebut ngebut neng"ucapnya memberi tahu.

Lara tersenyum seraya mengangguk"iya mang lara bakal hati hati ,yaudah kalo gitu lara pamit ya"ucapnya seraya kembali melajukan mobilnya keluar dari halaman rumahnya.







Gerbang sekolah sudah terlihat jelas di mata lara,tinggal 1 menit lagi mungkin,ia memarkirkan mobil nya,tapi tunggu kenapa 1 murid itu menatap lekat dirinya?
Siapa dia?.

Lara tidak ambil pusing,ia melanjutkan jalan nya menuju kelas.

"ALARAAAAAAA"dapat lara tebak suara siapa yang telah memanggil dirinya.felia?ya Felia seperti biasa suara cempreng itu menggema di telinga nya.

"Lo kemana aja dua hari ini,Lo gapapa kan"tanyanya dengan nafas terengah karena sejak tadi ia berlari ke arah nya.
"Gw lagi ada acara dan gw gapapa Felia"ucap lara tersenyum meyakinkan.

"Bener"tanya nya tidak yakin,karena setau nya jika ada acara keluarga alira malah lebih giat mendatangi nya bukan?tapi ini? sebaliknya.

"Iya Felia,kantin yok gw laper hehe"selain mengalihkan pembicaraan nya ia juga merasa jika perut nya lapar.

Felia mengangguk seraya merangkul pundak lara, walau dalam hati ia yakin jika alara sedang menyembunyikan sesuatu,gadis itu tidak ingin memaksa sahabatnya itu untuk bercerita padanya,biarkan saja dirinya yang memulai.

"Btw kelas kita hari ini ada anak baru,cewe lagi pindahan dari Jerman"ucap felia saat dirinya dan lara menduduki kursi kantin.

Lara menaiki sebelah alis nya,apa hubungan nya dengan dia jika ada anak baru?toh sama sama cari ilmu.

"Hubungan nya sama gw apa coba fel,ya gapapa kan?sok aja kalo mau masuk ke sekolah kita,jugaan mau ngelarang pun apa hak kita coba?"tanyanya.

"Lagian siapa yang mau larang alara,gw cuma ngasih tau aja kalo kelas kita bakal ada penghuni barunya"ucapnya geram.

"Siapa namanya?"
"Gw denger denger si Elena rosalina"

Alara hanya membalasnya dengan anggukan,lalu dirinya beranjak "mau makan apa ?gw pesenin"tanyanya

"Tidak baik bukan jika menolak rejeki?jadi yaudah sok gw mau mie ayam sama es teh"ucapnya menyengir.

Alara mengangguk,ia menggelenggang pergi dari hadapan felia.

"Nih"
"Wihh makasih lar,btw ko Lo gamakan?"tanya nya
"Lo picek?ini gw bawa somai"

Felia menyengir ia menggaruk kepala nya yang tidak gatal,bodoh sekali dirinya.
Selebihnya hanya di isi dengan keheningan kedua nya pokus dengan makanan nya masing masing ,tak terasa jam pertama akan segera di mulai,semua siswa/siswi SMA Pancasila berlarian pergi ke kelas nya masing masing.

Lara dan Felia sama hal nya,mereka berlarian karena kemungkinan mereka telat 1 menit yang lalu.

"Huftttt untungg blom ada guru"ucap Felia seraya menduduki bokong nya.
"Lo si"ucap lara

Felia hanya melirik lara dengan tajam saat sudah ada guru di depan nya.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Jawab semuanya serempak, terkecuali alara ia membalas nya dalam hati,ia menatap intens gadis yang berdiri di ambang pintu, seperti pernah melihat tapi di mana?pikirnya.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru,mari nak masuk"ucap guru tersebut.

"Hallo gays kenalin nama gw Elena rosalina murid pindahan dari Jerman,salam kenal senang bisa berteman dengan kalian"ucap ia pada semuanya,tapi mata nya?gadis itu terus menerus menatap alara,ada apa ?batin lara.

"Silahkan duduk di belakang alara sama Felia di sono"tunjuk nya mengarah ke arah Felia dan lara.
"Lara Felia tunj.."ucapan nya terpotong kala gadis tersebut lebih dulu menyahuti dirinya.

"Saya tau mereka ko pa"ucapnya seraya berjalan ke arah lara dan Felia.

Selepas sampai di depan meja lara,elena,gadis itu menyunggingkan senyuman nya seraya berkata "the game will start soon"selepas mengatakan itu ia menduduki bokong nya pada kursi kosong di belakang lara.

Lara menyatu kan alis nya,maksud dari gadis itu apa? Game?game apa?










To be continue

Game apa yak?

Btw thanks buat readers yang udah setia nunggu saya up ya walau cerita nyaaa gaje banget banget😭.

Pantengin terus lapak nana ygy😭.
Jan lupa vote and komen oke ? Jan lupa follow juga......

Typo kasih tau aku!!!.


TWINS WITH DIFFERENT FATE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang