"Lohh, ngapain turun?"
Laura siap siaga dengan raut terkejut saat Prince turun dari motor sport milik nya, bahkan cowok itu sudah melepas helm dari kepala nya.
Kening Prince mengerut, dengan santai Ia tetap turun dari motor, lalu berdiri di hadapan Laura yang sedang was-was.
"Ikut masuk," santai Prince.
Kedua mata Laura membulat sempurna mendengar nya, sontak kepala nya menggeleng cepat, Ia jelas tidak akan mengijinkan Prince masuk berkunjung ke rumah nya, apalagi mereka baru saling mengenal hari ini.
Tadi di sekolah, Prince terus memaksa untuk mengantar Laura pulang, bahkan Ia sempat mengancam gadis itu, jika gadis itu tidak mau pulang bersama nya, alhasil Laura pasrah, membiarkan Prince mengantar nya pulang.
Dan di sinilah mereka berdua berada, di depan rumah Laura yang terbilang sederhana tapi nyaman.
"Apa?" tanya Prince.
"No! kamu pulang aja ya, lagian ini udah sore," tolak Laura halus.
"Masih sore, belum tengah malem," balas Prince.
Laura memutarkan kedua bola mata nya malas, Prince itu sangat keras kepala, dan semua mau nya harus terjadi dan dituruti.
"Kenapa mata kamu muter gitu?" tanya Prince datar
Kedua tangan Prince bersidekap dada dengan tatapan datar yang Ia layangkan kepada Laura, Ia tidak suka jika Laura bersikap seperti itu kepadanya.
Gadis itu menghela nafas pelan, sepertinya semua yang Ia lakukan selalu salah di mata Prince, kecuali tersenyum manis.
"Engga, mata aku kelilipan," sanggah Laura cepat.
Wajah datar Prince seketika berubah jadi khawatir, dengan gerakan cepat, Ia menarik tengkuk Laura lalu meniup mata gadis itu bergantian. Prince tidak suka jika gadis nya sakit.
"Ehhh, ngapain?" seru Laura panik.
"Masih perih?" tanya Prince mengabaikan Laura.
"Hah?"
Laura melongo, Ia tidak menyangka jika Prince akan melakukan hal tersebut, padahal kelilipan hanya alasan saja, tapi Prince malah menganggap serius.
Cup. Prince kembali menarik tengkuk Laura, menempelkan bibir mereka sekejap, membuat gadis itu kembali melotot, entah sudah berapa kali Laura melotot hari ini, dan jangan lupakan bibir nya sekarang sudah tak suci!
"Aku udah bilang, jangan melongo, aku jadi pengen cium," ujar Prince pelan.
BRENGSEK! batin Laura menjerit.
Setelah tau selak-beluk seorang Prince dari Caca, yang ternyata anak geng motor, Laura mendadak jadi gadis penurut, karena Ia masih sayang dengan nyawa dan masa depan nya.
Laura hanya harus membuat Prince ilfeel, dan jika Prince sudah ilfeel, maka cowok itu akan pergi dengan sendirinya.
"Udah sana pulang ah," usir Laura halus.
"No, aku mau masuk rumah ke rumah kamu," elak Prince.
"Ishh."
Demi Tuhan, Laura sangat kesal sekarang, Ia tidak tau harus berbuat apa untuk menyingkirkan Prince yang pemaksa.
"Kak pulang aja-"
"Kak?" beo Prince.
Bibir Laura terkatup, Ia menatap Prince dengan raut penuh tanya, saat Prince mengubah ekspresinya jadi dingin.
"Kenapa?" tanya Laura.
"Aku Kakak kamu?" tanya Prince dingin.
Kepala Laura menggeleng pelan, Ia mengerutkan alis nya, bingung dengan pertanyaan Prince yang tiba-tiba membawa kata Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince [END]
Teen FictionSeluruh Cerita Tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] Prince Baskara, cowok yang terkenal dingin dan kasar terpesona oleh Laura Abraham, si anak baru. Dengan pergerakan cepat Prince mendekati Laura, mengklaim gadis itu sebagai milik nya. "Hello, Laura." "Lo...