Rintik hujan menemani perjalanan Prince dan Laura, sepanjang jalan yang gelap, Laura terus menatap jendela mobil, menikmati pemandangan lampu-lampu jalanan yang terlihat indah.
Teringat akan sesuatu, Laura segera menolehkan kepalanya kepada Prince yang saat ini fokus menyetir. Awalnya, Laura merasa ragu untuk mengatakan apa yang ada di pikiran nya sekarang, tapi setelah membulatkan tekad, Ia memutuskan berbicara.
"Prince," panggil Laura dengan suara pelan.
"Hmm?"
Laura meremas tangan nya di pangkuan, Ia menatap Prince yang tak mengalihkan mata nya dari jalanan.
"Prince," panggil Laura lagi.
"Kenapa Lau?"
Prince menoleh sebentar, Ia menatap Laura dengan senyum manis yang terukir di wajah nya.
"Mmm, soal Kak Rigel, aku belum cerita sama ka-"
"Gak perlu," potong Prince cepat.
Bibir Laura langsung terkatup rapat, Ia semakin merasa tak enak saat Prince langsung menghentikan ucapannya, karena Ia membicarakan Rigel, apalagi saat senyum di wajah cowok itu memudar, membuat Laura gugup.
Hening, selama beberapa saat keadaan menjadi hening, baik Laura maupun Prince terdiam.
Tapi, tak lama dari itu, Prince langsung menggenggam tangan Laura yang ada di pangkuan gadis tersebut dengan sebelah tangan, dan sebelah nya lagi tetap menyetir.
"Gak usah pikirin dia lagi, aku udah tau semua nya," ujar Prince lembut.
Prince tersenyum tipis, Ia menatap Laura yang memang sedang menatapnya. Prince memang sudah mengetahui semua informasi tentang Laura dan Rigel dari Kevin, mulai dari mereka yang masih satu sekolah, kejadian di pinggir jalan, dan saat Rigel menyusup ke kamar Laura.
Tanpa sadar, Laura menghela nafas lega, saat Prince memancarkan tatapan lembut.
"Emang tau dari mana?" tanya Laura.
"Kamu lupa, aku siapa?" kekeh Prince.
Menyadari maksud Prince, Laura menggelengkan kepala nya pelan, Ia lupa jika yang sedang berbicara dengan nya adalah Prince, cowok yang memiliki banyak koneksi dalam segala hal.
"Tapi, kamu gak marah kan?"
"Ngapain marah? kamu gak salah, dia aja yang gak tau diri," balas Prince.
"Aku udah tau semua nya, dan aku udah beresin dia, kamu gak perlu kepikiran, dia gak bakal ganggu kamu lagi," lanjut Prince.
"Mmm, bukan nya dia ketua di Malvoska ya?" tanya Laura ragu.
"Itu dulu, sekarang enggak."
"Lohh, kenapa? terus dia kemana sekarang?"
Laura nampak terkejut, karena setau nya, Rigel merupakan orang yang cukup berpengaruh, apalagi saat di sekolah dulu nya, Rigel sangat berkuasa, atau lebih tepat nya so berkuasa.
"Aku usir, mungkin dia udah jadi anak jalanan," balas Prince acuh.
"Tap-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince [END]
Ficção AdolescenteSeluruh Cerita Tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] Prince Baskara, cowok yang terkenal dingin dan kasar terpesona oleh Laura Abraham, si anak baru. Dengan pergerakan cepat Prince mendekati Laura, mengklaim gadis itu sebagai milik nya. "Hello, Laura." "Lo...