"BUAT LO SEMUA, YANG BERANI GANGGU LAURA, LO ABIS DI TANGAN GUE!"
Setelah berteriak penuh ancaman, Prince langsung menggenggam tangan kanan Laura, menarik gadis itu, meninggalkan kerumunan masa yang semakin berteriak histeris, karena secara tak langsung Prince mengumumkan hubungan spesial mereka.
"Mau kemana?"
Sepanjang jalan, Laura berusaha menyamakan langkah Prince yang lebar dan cepat, bahkan Ia sampai terkesok-kesok.
Tanpa menjawab Laura, Prince terus menarik gadis itu mengikuti langkah nya, dan sampai lah mereka di rooftop, tempat biasa Prince mabal.
"Aduhh sakit," ringis Laura.
Prince melepaskan cekalan tangan nya dari Laura, lalu memposisikan gadis itu untuk berdiri di hadapan nya.
Kedua tangan Prince berkacak pinggang, ditemani wajah dingin nya yang selalu Ia tampilkan. Laura yang melihat nya pun langsung cemberut, memajukkan bibir nya 2 centi.
"Siapa yang ajarin kamu kayak tadi?" tanya Prince datar.
"Apa?" tanya Laura tak mengerti, lebih tepat nya pura-pura tak mengerti.
"Jawab Lau," titah Prince penuh penekanan.
Melihat wajah marah Prince, seketika Laura tersenyum dalam hati, sepertinya rencana membuat Prince ilfeel berhasil, terbukti dengan cowok itu yang marah.
"Kamu gak suka aku narsis kan, pasti ilfeel, soal nya aku puji-puji diri sendiri di depan banyak orang," tebak Laura dengan wajah penuh kemenangan.
Laura menyilangkan kedua tangan nya di depan dada, merasa sukses dengan rencana nya.
Sedangkan Prince, Ia mengerutkan kening nya mendengar penuturan Laura yang sangat tak mungkin, Prince itu sudah tergila-gila dengan Laura, mau Laura mengupil di jalan tol juga, Prince tak akan ilfeel.
"Kata siapa aku ilfeel?"
"Jujur aja."
Prince sedang marah, tapi Laura malah menggoda nya sekarang dengan alis gadis itu yang naik turun.
Darah Prince semakin mendidih, sekali tarikan, pinggang Laura sudah berada di pelukan tangan Prince, cowok itu mengunci Laura di dalam pelukan nya.
Kedua mata Laura melotot kaget, Ia mengerjapkan mata nya beberapa kali, saat menyadari wajah Prince yang teramat dekat, dan yang semakin membuat nya gugup adalah tatapan Prince yang mematikan.
"Aku marah karena kamu udah senyum-senyum gak jelas di depan banyak orang," desis Prince.
"Hah?"
"Senyum manis kamu, cuma boleh ditunjukin ke aku."
Laura terdiam di dalam kuncian tangan Prince, Ia menelan ludah nya susah payah.
"Jangan pernah senyum ke orang lain, ngerti?"
"Iya."
Refleks Laura menjawab iya, tatapan Prince sangat menghinoptis dirinya, alhasil Ia menjawab tanpa sadar.
Perlahan, Prince mengendurkan otot-otot di wajah nya, Ia tersenyum kecil menatap Laura yang semakin patuh padanya. Prince suka dengan Laura yang penurut dan patuh.
Merasa gemas, Prince langsung menarik Laura ke dalam pelukan nya, memeluk gadis nya itu dengan sangat erat. Laura pun hanya diam, tak menolak.
"Kamu bener, aku udah jatuh cinta sama kamu tanpa guna-guna, baby," bisik Prince mesra.
"Ihhhhh, apa sihhh," rengek Laura.
Teringat dengan kata-kata narsis nya tadi, sontak Laura membalas pelukan Prince, menyembunyikan wajah nya di dada cowok itu, karena merasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince [END]
Teen FictionSeluruh Cerita Tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] Prince Baskara, cowok yang terkenal dingin dan kasar terpesona oleh Laura Abraham, si anak baru. Dengan pergerakan cepat Prince mendekati Laura, mengklaim gadis itu sebagai milik nya. "Hello, Laura." "Lo...