Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, hari ini adalah hari minggu, alias weekend. Hari yang paling ditunggu-tunggu semua orang karena bisa beristirahat dan berleha-leha di rumah.
Tapi, berbeda dengan Prince, Ia saat ini sedang berdiri di depan sebuah rumah yang nampak sederhana tapi indah di kawasan komplek yang lumayan elit, yang tak lain adalah rumah Laura.
Cowok itu memarkirkan motor nya asal di pekarangan rumah, karena kebetulan pagar rumah nya terbuka.
Prince menyisir rambut nya ke belakang, tak lupa memperhatikan penampilannya, siapa tau Ia akan bertemu dengan camer nanti, kan tidak enak jika penampilan nya terlihat urak-urakan.
"Ehh, Aden siapa?"
Seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari pintu utama nampak terkejut melihat seorang pria muda sedang berdiri di luar, apalagi ada bungan di tangan nya. Sontak Ia menghampiri nya.
Dia adalah Bi Ijen, ART di rumah Laura. Orang yang sudah mengurus Laura dari gadis itu masih kecil, dan orang yang selalu menemani Laura, saat kedua orang tua nya pergi bekerja.
"Laura ada?" tanya Prince mengabaikan pertanyaan Bi Ijen
Seperti biasa, Prince menampilkan wajah datar andalan nya, membuat Bi Ijen menggelengkan kepalanya pelan, berpikir jika anak muda jaman sekarang itu pada jutek.
"Ada di dalam, Aden temen nya?'
"Pacar."
"Oalah, pacar nya?" gumam Bi Ijen.
Bi Ijen nampak terkejut, bibir nya terbuka sedikit membentuk huruf o dengan kepala mengangguk kecil, selama ini yang Ia tau Laura itu tak punya pacar.
"Ehh main nyelonong aja," tegur Bi Ijen.
Tanpa menghiraukan keberadaan Bi Ijen, Prince langsung masuk ke dalam rumah yang pintu nya terbuka lebar, membuat Bi Ijen melongo karena terkejut, tapi tak lama Ia segera menyusul Prince masuk.
Saat sudah berada di dalam rumah, langkah Prince langsung terhenti, Ia diam mematung di ruang tamu, kedua mata nya sedikit melotot terkejut melihat pemandangan di depan nya.
Di atas tangga, ada Laura yang sedang berjalan menuruni nya, karena rumah Laura bermodel terbuka, sehingga di ruang tamu bisa langsung melihat seisi rumah, dan langsung dihadapkan dengan tangga yang lumayan panjang.
"Laura," gumam Prince.
Kedua mata Prince tak mengedip memandangi Laura. Gadis itu turun dari tangga hanya menggunakan hotpans putih dan tanktop putih yang senada, kaki nya telanjang tidak menggunakan sandal rumah, Ia pun sesekali berjinjit sambil menuruni anak tangga.
Prince menelan ludah nya tanpa sadar saat Laura mengangkat kedua tangan nya, mengikat rambut panjang bergelombang milik nya yang indah, dan jangan lupakan gadis itu sedang menggigit ikat rambut berwarna hitam, membuat bibir seksi nya sedikit terbuka. Belum lagi, leher gadis itu yang terlihat jenjang dan putih mulus.
Seksi, batin Prince.
Laura yang kepanasan selesai mengikat rambut, tak lama kemudian, pandangan nya terangkat, sontak kedua mata nya membola saat menangkap sosok Prince yang sedang berdiri di bawah sana.
"Prince?" kaget Laura.
Langkah Laura terhenti, Ia mengerjapkan kelopak mata nya beberapa kali.
"Ngapain kamu di sini?" tanya Laura dengan nada yang lumayan tinggi.
"Hah? apa?"
Lamunan Prince buyar, Ia menggelengkan kepala nya pelan, lalu kembali menatap Laura, tapi sekarang Ia menampilkan senyum nya yang sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince [END]
Teen FictionSeluruh Cerita Tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] Prince Baskara, cowok yang terkenal dingin dan kasar terpesona oleh Laura Abraham, si anak baru. Dengan pergerakan cepat Prince mendekati Laura, mengklaim gadis itu sebagai milik nya. "Hello, Laura." "Lo...