chap 35 titipan

334 23 0
                                        

Dua bulan kemudian.

Pagi hari dirumah keluarga dahyun.

Terlihat dahyun sedang sibuk memasak sarapan untuknya dan istrinya.

Sedangkan Sana sedang menatap dahyun yang memasak.

Dahyun lalu memasukkan bawang kedalam rebusan.

"Hoek Hoek"dahyun merasa mual ketika mencium bau masakan yang ia buat.

Sana yang melihat itu segera mendatangi kalau kalau terjadi apa apa.

"Kenapa"ucap Sana khawatir.
"Hoek Hoek"dahyun terus mual.

Dahyun lalu berlari kearah wastafel untuk membuang isi perutnya.

Sana datang mendekat dan menepuk pelan pundak dahyun.

"Hah hah"nafas dahyun memburu ia pun mengelap mulutnya dengan kain.

"Kenapa"tanya Sana.

"Gak tau, tiba tiba gak suka aroma bawang goreng"jawab dahyun pada bawang yang ada ditumisan.

"Kenapa mual kan kamu suka bawang kamu gak makan aneh aneh kan"tanya Sana.

"Aku malah belum makan apapun tapi aku beneran gak suka bau bawang itu"jawab dahyun.

"Sebenarnya kamu kenapa sih"tanya Sana.

"Gak tau"jawab dahyun.

"Kalau gitu biar aku yang lanjutin masak"ucap Sana.

"Iya"ucap dahyun menjauh dari tumisan.

Dahyun lalu duduk dan menyalakan AC agar bau itu tidak mengganggunya.

Sana pun melanjutkan apa yang dahyun masak tadi sambil terus menatap dahyun khawatir.

Setelah selesai Sana segera menghidangkan makanan kemeja makan dan memanggil dahyun.

Dahyun lalu datang sambil membawa kipas kecil untuk mencegah bau bawang menghampiri nya.

"Aneh banget sih kayak nyium apaan aja"ucap Sana menganggap dahyun lebay.

"Bukan lebay cuma proteksi diri"jawab dahyun.

"Terserah deh"ucap Sana.

Mereka pun makan.

Saat dahyun makan ia memisahkan bawang dari lauk dan baru memakannya.

Sana hanya menggeleng melihat kelakuan suaminya itu.

.
.
.
Setelah makan tidak seperti biasa kali ini dahyun langsung duduk dan tidak mencuci piring atau membersihkan meja.

Jadi Sana lah yang menggantikan dahyun untuk mencuci piring ia pun memasukkan satu persatu piring kemesin otomatis.

Sambil menunggu piring bersih Sana menyalakan penyedot debu otomatis Sana lalu duduk disamping dahyun menunggu para mesin menyelesaikan tugas mereka.

Sambil menunggu seperti biasa Sana akan membaca novel kesukaannya dan saat sedang fokus fokusnya dahyun tiba tiba berlari.

Sana yang melihat itu mengikuti langkah dahyun.

Setibanya dahyun ditempat sampah ia pun mengeluarkan isi perutnya memuntahkan semua makanan yang dimakannya tadi saat sarapan.

Sana langsung dengan sigap menepuk pelan pundak dahyun yang sedang berusaha muntah itu.

Setelah dahyun selesai dengan urusan perutnya Sana memberikannya tisu dan air minum.

"Kau sebenarnya kenapa sih, apa salah makan dari tadi muntah terus"tanya Sana.

"Aku juga bingung padahal tidak makan apapun"jawab dahyun.

begin again saida (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang