chap 5 setuju

326 30 0
                                    

Paginya Sana pulang dari rumah peternakan.

Ia pun menuju rumahnya untuk mengambil kain untuk Jinny serta surat perjanjian kerjasama.

Setelah itu Sana menyempatkan diri untuk sarapan sambil menunggu sarapan nya datang Sana menelepon Jinny.

"Halo iya San"ucap Jinny.

"Halo paman"ucap Sana.

"Kenapa tumben nelpon"ucap Jinny.

"Aku mau datang"jawab Sana.

"Ngapain"ucap Jinny.

"Mau nganter kain mau gak"ucap Sana.

Mendengar itu Jinny menjadi bersemangat.

"Kapan"tanya Jinny.

"Habis sarapan"ucap Sana.

"Oke"ucap Jinny.

"Bye"ucap Sana.

"Bye"balas Jinny.

Sana pun menutup telepon setelah mendengar suara bel.

Ia pun membayar pesanannya itu dan kembali kedalam untuk sarapan.

Setelah sarapan Sana pun mengganti baju nya lebih formal sebab setelah ketempat Jinny ia akan langsung kekantor.

Sana pun mengendarai mobilnya menuju kantor Jinny.

Setelah sampai Sana langsung dipersilahkan sebab Jinny sudah berpesan bahwa Sana akan datang.

Sana pun masuk.

"Ketok dulu"ucap Jinny.

"Maaf"ucap Sana keluar lalu mengetuk dan masuk lagi.

"Mana kainnya"ucap Jinny semangat.

"Eeiits sabar dong"ucap Sana sambil duduk.

Sana lalu mengeluarkan kotak kain dan surat perjanjian.

"Apa nih"ucap Jinny pada kertas itu.

"Surat perjanjian"jawab Sana.

"Buat apa"tanya Jinny.

"Biar paman gak bohong lagi lah bisnis is bisnis and family is family"ucap Sana.

"Paman gak bohong itu cuma bahannya kurang"bela Jinny.

"Terserah, pokok nya kalo mau dapet kain ini ya tandatangan"ucap Sana.

"Oke oke"Jinny menyerah dan segera tandatangan.

"Bagus kalo gitu aku pergi dulu"pamit Sana.

"Iya, hati hati"ucap Jinny.

"Baiklah bye"ucap Sana keluar.

Sana pun menuju kantor nya sendiri.

Saat Sana sampai para pegawai otomatis membungkuk memberi salam.

Sana pun naik menggunakan lift.

Sesampainya dilantai atas Sana hendak masuk kedalam ruangannya.

Tapi belum juga masuk eunha memanggilnya.

"San, San"panggil eunha.

Sana pun mendekat.

"Ada apa"tanya Sana.

"Ada seorang perempuan didalam ruangan mu"ucap eunha.

"Siapa, ibu"tebak Sana.

"Bukan"ucap eunha.

"Terus siapa"ucap Sana.

"Gak tau"ucap eunha.

Sana lalu masuk dan benar saja ada seorang perempuan sedang menunggunya.

begin again saida (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang