chap 27 obat

324 23 0
                                    

Hari ini Dita akan berangkat bekerja ia pun memanggil taksi untuk mengantarnya kekantor tempat ia bekerja.

Sesampainya dikantor Dita langsung masuk setelah memperlihatkan kartu tanda pengenalnya.

"Selamat pagi"sapa Dita pada orang orang di divisi desain.

"Pagi"jawab semua yang ada di divisi desain.

Dita pun duduk dan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan olehnya.

"Dita, tadi sekretaris eunha bilang dia minta kau mempresentasikan hasil kerja kita"ucap Nako.

"Baiklah, aku akan mempersiapkan hasil kita untuk dipresentasikan"ucap Dita.

Mereka lalu mempersilahkan segala hal yang dibutuhkan untuk presentasi.

Tepat beberapa menit kemudian CEO mereka datang mereka segera membungkuk memberi hormat.

.
.
.
Diruang rapat.

"Halo nama saya Dita saya dari divisi desain akan menjelaskan produk varian anak anak dari LADIDA "ucap Dita.

"Seperti yang kita tahu bahwa produk LADIDA sangat diterima walau masih terhitung produk baru"jelas Dita.

"Jadi seperti kata saya tadi kami akan memberi contoh produk varian LADIDA khusus anak anak"ucap Dita menyalakan proyektor.

Sana pun terlihat puas dengan penjelasan dari Dita.

Setelah hampir 2 jam rapat Dita dan tim pun keluar setelah Sana dan eunha keluar terlebih dahulu.

"Kau sangat hebat dalam menjelaskan sesuatu Dita"ucap Nako.

"Terima kasih"ucap Dita.

Mereka pun kembali keruang divisi desain serta memberitahu yang lain bahwa mereka berhasil.

.
.
.
.
.
Disisi lain diruangan Sana.

Terlihat sang CEO sedang galau eunha sang sekretaris pun menegur sebab bos nya itu diam ketika diajak bicara.

"Ada apa"tanya eunha.
"Ini jam kantor"jawab Sana.
"Aku bertanya sebagai sahabat"ucap eunha.

"Sudah beberapa hari ini aku memperlihatkan hatiku dan ketulusanku pada dahyun namun apa responnya dia diam saja"ucap Sana.

"Maksudnya diam seperti apa"tanya eunha.

"Ya seperti setiap hari aku bilang mencintainya namun setiap aku bilang seperti itu kata nya itu tidak terdengar tulus"ucap Sana.

"Lalu apa saja yang sudah kau lakukan"tanya eunha.

"Ya aku sudah membuang koleksi wine milikku, membelikannya mesin penyedot debu otomatis dan beberapa gaya hidup miliknya seperti rajin cuci tangan dan tidur lebih cepat"ucap Sana.

"Apa insomnia mu sudah hilang"tanya eunha.

"Belum sepenuhnya"jawab Sana.

"Apa kau tau alasan dahyun seperti itu"tanya Sana.

"Tidak, aku saja tidak pernah mengalaminya bagaimana aku bisa mengajarimu"ucap eunha.

"Seperti nya aku butuh guru"ucap Sana.

"Untuk apa"tanya eunha.

"Ah lupakan, begini saja belikan mesin cuci piring otomatis"ucap Sana.

"Untuk apa lagi perasaan dari kemarin kau membeli banyak barang"tanya eunha.

"Ya itu agar tangan dahyun tidak rusak dan membantunya bekerja membereskan rumah"jawab Sana.

"Lalu guna mu apa"tanya eunha.
"Aku emm... Eh tunggu aku kan bos mengapa kau menjadi tidak sopan begini"ucap Sana.

begin again saida (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang