chap 15 kenal

262 28 4
                                        

Hari ini adalah hari dimana dahyun akan mengenalkan Sana kepada keluarga nya.

Dahyun juga akan menjemput ayahnya.

Kini dahyun sedang bersiap siap untuk menjemput ayah nya.

"Hati hati"ucap ibu.

"Iya"jawab dahyun.

Dahyun lalu mengendarai mobil milik Sana yang dipakai nya kemarin.

.
.
.
Sesampainya disanatorium dahyun lalu masuk dan menuju kamar ayahnya setelah menyapa para penjaga dan perawat.

*Tok tok*
Dahyun masuk setelah mengetuk.

Ayah pun sudah terlihat rapi.

"Mau berangkat sekarang"ucap dahyun.

"Ayo"ucap ayah.

Dahyun lalu membantu ayah menaiki kursi roda miliknya, setelah itu mereka pun keluar.

Sesampainya diluar dahyun membantu ayahnya lagi untuk masuk mobil.

"Ini mobil siapa"ucap ayah.

"Ini mobil Sana"jawab dahyun.

"Pantas saja nyaman"ucap ayah.

Mereka pun mengendarai mobil untuk menuju rumah.

"Ayah semakin sehat, namun ayah sudah betah disanatorium"ucap ayah.

"Tinggal lah disanatorium, tapi sesekali ayah harus pulang ingat istri dan anak ayah"ucap dahyun.

"Ayah tak pernah melupakan kalian namun ayah merasa sangat betah disanatorium"ucap ayah.

"Itu semua adalah pilihan ayah"ucap dahyun.

.
.
.
.
Mereka pun sampai dirumah.

Dahyun lalu mengeluarkan kursi roda dan membantu ayahnya untuk duduk dikursi roda miliknya itu.

Setelah itu dahyun dan ayah pun masuk kedalam rumah.

"Kami pulang"ucap dahyun.

"Sebentar"ucap ibu dari dalam.

Ibu pun membukakan pintu.

Dahyun dan ayah pun masuk.

"Bagaimana kabar paman"tanya Joy.

"Aku sudah lebih baik"jawab ayah.

Mereka pun duduk bersama dan menunggu Sana datang.

Niatnya dahyun ingin menjemputnya namun Sana bilang ia bisa kerumah dahyun sendiri dengan diantar eunha.

Jadi dahyun tinggal menunggu dirumah bersama keluarga yang lain.

.
.
.
"Kapan dia datang"tanya ayah.

"Mungkin sebentar lagi"jawab dahyun melihat jam tangan.

Dan benar saja tak beberapa lama suara bel pun berdering.

"Biar aku yang bukakan"ucap dahyun.

"Baiklah"ucap yang lain.

Dahyun pun berdiri dan menuju pintu.

Namun setelah dahyun membuka pintu ia kaget karena Sana membawa banyak barang sampai dibantu dua orang pria.

"Apa ini"jawab dahyun.

"Hadiah"jawab Sana.

"Lalu siapa mereka"tanya dahyun.

"Mereka, pegawai ku"jawab Sana.

"Ambil ini"ucap Sana memberikan kantong hadiah ditangannya kepada dahyun.

"Hah tanganku"keluh Sana mengibas tangannya agar tidak sakit.

begin again saida (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang