| Chapter 15

97.7K 8.4K 285
                                    

HAII HAIII..💋

Gimana lebarannya? Dapet THR banyak gak? Kalo iya, jangan lupa transfer 😻🤩

Aku mau nanya dong, tipe idaman kalian tuh gimana sih? Komen di sini ya.

Sebelum baca, alangkah baiknya vote + komen okay? Udah? Sip terimakasih 👍🏻

-00-
Bila mencintaimu adalah sebuah ilusi, maka ijinkan aku berimajinasi selamanya.
-00-

Bugh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh!

Bugh!

Perkelahian sengit itu sangat mengerikan. Bagaimana tidak? Pecahan kaca, suara gaduh, dan ringisan menjadi iringan musik saat ini.

Violina tidak bisa memisahkan keduanya. Cowok itu, kenapa cowok itu membantu nya dari sang singa Gabriel? Bukannya mereka tidak pernah mengobrol akrab sebelum nya?

Lantas, mengapa?

"Woi ngapa pada berantem dah?" heran Mahardika menggaruk kening nya.

Tidak ada yang menjawab. Semua anggota Elgaskar fokus pada perkelahian tersebut. Sial! Dia di abaikan, sungguh miris nasib mu, nak.

"Lo nggak usah ikut campur urusan gue bangsat!" hardik Gabriel menggeram marah.

"Dia cewe kalau lo lupa! Jangan seenaknya lo kasar ke semua orang!" ucap cowok itu.

Gabriel tertawa sinis mendengar itu, dia pikir dia siapa sampai berani menasihati nya?

"Dia udah jadi milik gue. Dan cuma gue yang bisa ngatur dia!"

"Egois!" pungkasnya.

Sebelum hal yang mengerikan terjadi, anggota Elgaskar bergerak cepat memisahkan mereka.

Arkan mengusap bibir nya yang mengeluarkan darah. Menormalkan pernafasan nya akibat kericuhan barusan.

Tadi, Arkan reflek berlari menarik gadis itu ke balik tubuhnya saat Gabriel hendak menangkap nya.

Gabriel awalnya menolak, namun berhenti memberontak karena melihat Violina terjatuh pingsan di pelukan Zayden.

"Shit!"

Ia berlari cepat, mengambil gadis itu dari rengkuhan Zayden. Wajah nya memerah marah, menatap tajam mereka semua.

"PANGGIL DOKTER BABI!" perintah nya membentak keras.

"IYA MONYET INI LAGI NELPON DOKTER NYA!" Mahardhika balik membentak karena saking paniknya.

Sialan, berani nya cowok itu. Kalau keadaan tidak serumit ini, sudah di pastikan peluru nya sudah tertancap dalam di kaki Mahardika.

Fear Of AbandonmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang