| Chapter 24

79.1K 6.5K 236
                                    

Allow..❤️

Good morning, have a nice day!

Kalian sehat?

Masih ada yang nungguin GABRIEL up nggak?
Kalo nggak, aku berniat akan hapus mweheh...

Spam komentar stay di sini!

Sebelum baca jangan lupa vote + komentar okay? Sip terimakasih banyak 👍🏻

-00-
Kalau kamu pernah merasakan hujan saat langit tidak mendung, berarti kamu tau rasanya air mata turun saat bibir tersenyum.
-00-

Gabriel menelan salivanya kasar saat melihat bagian dada gadis itu yang menerawang karena basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gabriel menelan salivanya kasar saat melihat bagian dada gadis itu yang menerawang karena basah. Ia berdeham menetralkan kegugupannya berusaha tidak menatap itu.

"Mata lo!" peringat Violina memicing tajam saat mengetahui arah pandangan cowok itu. Violina menutup bagian tersebut dengan tangannya.

Gabriel terkekeh geli. Kemudian, ia menyerahkan seragam sekolah baru untuk gadis itu. "Nih, ganti. Baju yang tadi buang aja,"

"Darimana?" tanya Violina mengambil seragam itu.

"Gue beli tadi."

Violina mengangguk lalu masuk ke dalam toilet sekolah.

"Tunggu!"

Ia menoleh ke belakang saat Gabriel yang memanggilnya. Violina menaikkan sebelah alisnya bingung, lalu ia berdecak kesal. "Apalagi?"

Gabriel tersenyum menyeringai seraya melirik bagian dada Violina. "Lumayan besar, cocok di tangan gue."

"BRENGSEK! KELUAR LO!" pekik Violina menggelegar. Sudah di ketahui dari ekspresi wajahnya yang memerah padam. Tandanya, Gabriel sudah memancing gadis itu marah.

Sebelum keluar Gabriel mengusap lembut surai gadis itu. "Gue tunggu di luar,"

Violina menepis tangan itu kasar. Kemudian segera menutup pintu toilet dengan emosi menggebu-gebu.

-00-

Sementara itu, Mahardika berlari sambil melambaikan tangan nya memanggil-manggil Aurora di sepanjang koridor.

"AYANGGGG!!"

Aurora menoleh ke belakang, bergedik ngeri pada cowok itu.

"Stres," cibirnya mendelik tajam.

"HEH TUNGGUIN A'A DONG!" panggil Mahardika lagi tak menyerah.

Aurora semakin mempercepat langkahnya sambil berlari kecil tak tentu arah untuk menghindari cowok gila itu.

Fear Of AbandonmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang