| Chapter 49 [END]

103K 6.7K 1K
                                    

HALLO HALLO?!

Sksjshsksk gak nyangka, kita udah berada di akhir cerita. 😖

Sebelum baca ending, absen hadir dulu di sini!

Jam berapa kamu baca chapter ini?

PLEASE! UNTUK YANG TERAKHIR, JANGAN ADA YANG SIDERS YA?

Spam GABRIEL di sini 👉

⚠️ Author note :

Follow supaya bisa membaca!

Baca pelan-pelan aja oke? Soalnya kali ini lebih panjang dan supaya lebih menghayati hihi...

SEBELUM BACA VOTE + KOMENTAR OKAY?

-00-
Takdir yang mempertemukan, takdir pula yang memisahkan. -Elgaskar
-00-

Nathalie menghela nafas panjang, ia menatap Violina kasihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathalie menghela nafas panjang, ia menatap Violina kasihan. Karena penderitaan yang dialaminya. Tapi bagaimanapun, Violina harus menerima fakta itu.

"Tante harap, kamu mengambil keputusan yang tepat, sayang." ujar Nathalie mengulas senyum tipis. "Kamu pasti tau, kalo Gabriel akan seperti apa nantinya jika kamu menolak permintaannya."

"Cuma kamu harapan Tante dan Om satu-satunya, Violina." lanjutnya lirih.

Violina memejamkan mata seraya memijat keningnya pusing. Ia belum sepenuhnya sembuh, namun harus menerima kenyataan yang mengejutkan.

Gabriel berdeham lalu bertanya, "Viona? Kamu kenapa?"

Gadis yang di sedang ditanya itu tak menjawab. Ia masih fokus pada hal itu. Ucapan Nathalie selalu terngiang-ngiang di kepalanya bagaikan kaset rusak. Ah sial! Kapan dia merasakan bahagia?

"Soal yang tad-"

Violina mendengus kasar. "Stop! Gue nggak tau. Gue bingung, gue capek, Gabriel."

"Jangan tanya soal itu lagi. Gue mohon,"

Sedikit emosi karena Violina menyela ucapannya, Gabriel menarik nafas kemudian menghembuskan dengan pelan. Ia punya alasan tersendiri untuk memutuskan pilihannya. Menikahi Violina.

Terlebih, Zayden telah mengungkapkan perasaannya. Ada Kenneth sepupu Violina yang ia ragukan juga akan merebut gadis ini dari nya. Dan bagaimana jika ada orang lain yang menjadi pasangan Violina? Fuck! Pikiran macam apa itu? Tidak ada yang boleh memiliki Violina selain dirinya. Hanya dirinya. Dan selamanya akan begitu.

"Yaudah, kamu istirahat aja dulu. Nanti aja jawabnya, oke?" tutur Gabriel mengusap kening Violina seraya meniupnya untuk membuat gadis itu tidur.

Anying! Gue kira udah lupa karna kasian sama gue batin Violina.

Fear Of AbandonmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang