Hello...
Karena vote di chapter sebelumnya tembus, aku update hari ini. Ya walaupun komennya nggak.
So, chapter kali ini bisa kali ya komentar nya tembus?
SEBELUM BACA VOTE + KOMENTAR OKAY?
-00-
Langit tidak selamanya cerah, kadang hujan pun bisa membawa bencana dan perasaan juga sering kali bisa terluka.
-00-Gabriel dan keempat anggota inti Elgaskar saat ini sedang berada di ruang bawah tanah. Beberapa botol wine tertata rapi di meja.
Rokok di sela jari Gabriel tak absen mengeluarkan asap. Gabriel mendengus, rokok di tangannya sudah habis. Masih belum puas, Gabriel hendak mengambil kembali benda itu tetapi Zayden menepis tangannya kasar lalu membuang rokok itu ke tempat sampah.
Gabriel menatapnya nyalang, alisnya tertekuk tajam. "Udah hampir setengah bungkus rokok yang lo habisin," ucap Zayden memperingati.
"Terus?"
"Gue harus bilang wow gitu??" sambung Mahardika tertawa keras sembari meneguk wine nya.
"Anjing!" umpat Gabriel menyenderkan tubuhnya.
"Jangan sering marah, El." ucap Elang bijak.
Mahardika mengangguk membenarkan. "Kalo sering marah, cepet tua."
"Gue tua juga ganteng," jawab Gabriel.
"Sialan, pede banget. Ntar kalo lo tua, Violina jadi berpaling sama gue." kata Mahardika geer.
"Dih, mana mau dia sama jamet kaya lo?" sarkas Arkan terkekeh kecil.
"Halahh bilang aja lo iri 'kan?" Mahardika menyugar rambut nya songong.
"Lebih ganteng gue, ngapain iri?"
Sontak Mahardika mendongak menatap Arkan kesal. Jelas lebih ganteng dia! Buktinya, cewek-cewek banyak yang terpikat padanya.
Berbeda dengan Zayden, ia bermain ponsel dengan es jeruk di depannya.
"Ngomong-ngomong soal Violina, kenapa dia nggak keliatan?" tanya Elang menggaruk keningnya.
"Ngambek," jawab Gabriel menghela nafas saat mengingat Violina tak ingin bertemu dengannya.
"What? Kok bisa?" sahut Mahardika memajukan tubuhnya menghadap Gabriel.
Mereka memutar bola mata kesal karena menunggu Gabriel yang sedang meneguk kembali wine nya.
"Gak perlu tau." jawab Gabriel singkat.
Mahardika dan Elang mendesah pelan. "Lo mah, nggak asik." ujar Mahardika berdecak sebal.
"Mulai sekarang, kita nggak bestie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Of Abandonment
Teen Fiction[PRIVAT ACAK! WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] TAHAP REVISI! New title! Judul sebelumnya: GABRIEL Bagaimana rasanya mempunyai pacar super posesif? Sebagian orang mungkin suka, namun berbeda dengan gadis itu. Violina Dilara Alexander. Gadis cantik, nam...