[PRIVAT ACAK! WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
TAHAP REVISI!
New title! Judul sebelumnya: GABRIEL
Bagaimana rasanya mempunyai pacar super posesif? Sebagian orang mungkin suka, namun berbeda dengan gadis itu.
Violina Dilara Alexander.
Gadis cantik, nam...
Akhir-akhir ini aku cepet update, karna ngebut pengen selesai. Takutnya, jika udah masuk sekolah nanti, bakal jarang up. Dan aku gak mau kalian kelamaan nungguin.
Dannn yang paling penting, bantu aku dengan komentar dan vote sebagai penyemangat aku nulis, agar cerita ini segera selesai yaa. 🙏
Kalau bisa tembus, nanti malam aku update. Setuju?
SEBELUM BACA VOTE DAN KOMENTAR OKAY?
-00- Ajari aku bagaimana cara menerima keadaan, tanpa membenci kehidupan. -Violina Dilara Alexander. -00-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan langkah tergesa-gesa, Gabriel menyusuri lorong rumah sakit.
"Di mana cewek gue?" tanya nya pada resepsionis.
Kening sang resepsionis mengerut, "Atas nama siapa, Mas?"
"Violina," jawab Gabriel.
"Tunggu ya, Mas. Saya cari dulu." Resepsionis itu kemudian mencari nama di daftar pasien rumah sakit tersebut.
Wajahnya mendongak, "Pasien kecelakaan?" tanya nya. Gabriel mengangguk sebagai jawaban.
Setelah mendapatkan informasi, Gabriel dengan cepat melangkah menuju kamar yang di maksud.
"Shit!" umpatnya ketika di ruangan tersebut tidak ada Violina.
Kembali ke tempat semula ia bertanya, Gabriel memukul keras meja resepsionis membuat sang resepsionis itu terlonjak kaget dan kini semua tatapan mengarah padanya.
"Lo becus kerja nggak sih?" tanya nya sarkas.
Dengan takut-takut, sang resepsionis tersebut menjawab. "S-saya hanya memberitahu apa yang—"
Ucapan nya terhenti, karena Gabriel langsung berlalu dari situ. Ia menempelkan ponselnya pada telinga, "Pecat resepsionis bernama Sarah, malam ini juga." titahnya.
Setelah mengatakan itu, Gabriel menunggangi motornya kemudian pergi meninggalkan rumah sakit tersebut. Sial! Ia ditipu oleh Mahardika.
-00-
Rumah atau markas Elgaskar sedang ramai-ramainya. Terdapat puluhan anggota Elgaskar berjaga di sekeliling rumah dan anggota inti di dalam bersama Aurora.
Cemas. Itu yang di rasakan mereka. Aurora sedari tadi tak berhenti menggigit kukunya. Sedangkan Zayden dan yang lain duduk di sofa memperbincangkan sesuatu.
