~ Cinta bisa mengubah hati, bahkan karakter dan sifat seseorang ~
•••
Daffa keluar dari ruangan Bu Lili, setelah pembicaraan empat mata mereka. Sebenarnya, ia merasa agak terbebani dengan permintaan wali kelasnya itu.
Tapi, apa boleh buat? Daffa harus melakukannya, mau tidak mau, suka tidak suka.
"Ketua kelas sialan!" Daffa memaki jabatan yang sudah tiga kali ia dapatkan.
Kini, is dihadapkan dengan kenyataan bahwa Daffa harus membantu siswa baru bersifat aneh di kelasnya itu.
Bu Lili meminta Daffa, berharap sang ketua kelas abadi dapat membantu Cinta agar dapat bersosialisasi dengan sekitarnya.
Daffa masuk kelas, ia melihat ke arah Cinta yang duduk tenang sambil mencoret-coret bukunya asal.
"Gadis yang aneh," kata Daffa sengat pelan.
Dengan langkah malas, Daffa menghampiri meja Cinta. Tangan Daffa mengetuk dua kali meja kayu tersebut.
Cinta mendongak lalu melebarkan senyum lebar ke arah Daffa. "Iya, Daffa?"
"Lo, ikut sama gue ...."
"Oke!"
Daffa menoleh kaget ke arah Cinta. Baru kali ini, ia mendengar suara Cinta meninggi, tidak seperti biasanya.
Selain itu, aneh rasanya karena Cinta langsung menyetujui ajakan Daffa tanpa bertanya apapun.
Malas mengkonfirmasi rasa penasarannya, Daffa segera berjalan keluar dari dalam kelas.
Sementara Cinta menyekori Daffa setia. Seperti anak bebek dan induknya.
•••
Setibanya mereka berdua di perpustakaan, Daffa menyuruh Cinta untuk berkeliling mencari buku pelajaran yang telah ia list.
Cinta tidak bertanya apa-apa. Ia menuruti permintaan Daffa dengan senang hati. Selama Daffa senang, Cinta juga akan merasa senang.
Gadis dengan rambut tergerai itu berkeliling mencari buku-buku yang Daffa minta. Cinta menjatuhkan list kertas yang ia pegang dan segera menyambar buku-buku berisi motivasi cinta.
"Tips dan trik bikin doi tertarik."
"Cara mendapatkan pacar."
"100 cara bikin cowok jatuh cinta."
Cinta melirik ke arah Daffa yang sedang membaca buku. Tatapan sedih Cinta nampak tidak ikhlas berpisah dengan tiga buku yang sudah jatuh kepelukannya itu.
Cinta juga tidak membawa tas untuk meminjam buku tersebut. Jika, Cinta membawa buku itu pada Daffa. Sudah jelas Daffa akan marah dan tidak mau berteman dengannya lagi.
Ide cemerlang mendarat, ketika Cinta melihat bak sampah kecil di sudut ruangan. Tanpa berpikir lagi, Cinta mendekat dan tanpa ragu memasukan tiga buku itu ke dalam sana.
Cinta akan memungutnya kembali nanti. Setidaknya ia bisa mengamankan tiga buku berharga itu.
Fokus Cinta teralihkan, hingga ia kehilangan kertas list yang diberikan Daffa. Cinta bahkan belum menemukan satu buku pun.
•••
Suara langkah kaki terdengar mendekat, telinga Daffa bereaksi, ia tidak bisa konsentrasi lagi.
Pria berwajah tampan itu mendongak, menatap Cinta dengan wajah menahan kesal.
Gadis itu menghampiri Daffa dengan tangan kosong. Tidak membawa satu buku pun yang ia perintahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Kabar, Cinta? (COMPLETED)
FanfictionSeperti semesta yang mempertemukan dua insan berbeda, menyatu dalam langit dan hangatnya mentari. Apa semuanya dapat berubah, jika Daffa tidak bertemu Cinta hari itu? Dunia Cinta berubah jadi lebih menarik, sejak pertemuannya dengan pria menawan be...