55 • Apa Kabar, Kamu? (END)

488 27 8
                                    

~ Cintaku dalam terang bersamamu ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Cintaku dalam terang bersamamu ~

•••

Satu tahun kemudian.

"Gue kasih masukan, ya. Sebagai senior lo berdua. Prof. Herdian itu killer, dan susah banget buat dapetin nilai A." Amelda melipat buku tebalnya, lalu memasukan beberapa alat tulis ke dalam tote bag bergambar ballerina favorite-nya.

Daffa dan Arsya bertatapan, karena kajadian satu tahun yang lalu. Daffa harus mengambil cuti semester dan sekarang ia kembali masuk kuliah sebagai mahasiwa yang satu tingkat di bawah Amelda.

Dan, pria di samping Daffa adalah Arsya, berada di jurusan dan fakultas sama dengan Daffa. Kardiologi benar-benar menyatukan dan mendekatkan mereka.

"Gue cabut duluan, setelah ini ada kelas lagi!" Amelda pamit undur diri.

Daffa dan Arsya masih bertahan di posisi mereka, bergelud dengan deadline tugas laporan yang harus dikumpulkan siang ini.

"Setelah ngambil cuti, otak gue nggak sejenius dulu." Daffa terlihat kesulitan, sambil menggigit ujung pulpen, ia mencoba mengintip pekerjaan Arsya.

"Emang otak lo, aja yang kurang cerdas." Arsya menutup laptop, sudah selesai dengan laporannya.

"Lo udah?"

"Iya."

"Sya," panggil Daffa menarik lengan pria itu, saat Arsya bangkit dari kursi.

"Apa?"

"Peka dong lo, bantuin gue gitu!"

Arsya menunjuk sesuatu dengan mulutnya. Pada seorang gadis bergaun kuning cerah, yang berada sepuluh meter di depan, terlihat tersenyum manis pada Arsya.

"Cewek gue udah jemput, tuh!" Arsya melambaikan tangan pada sang kekasih, mengabaikan Daffa yang tengah merenggut kesal padanya.

•••

Meski berat dan membuat pusing, tetapi Daffa berhasil menyelesaikan laporan tersebut di saat-saat deadline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski berat dan membuat pusing, tetapi Daffa berhasil menyelesaikan laporan tersebut di saat-saat deadline.

Keluar dari perpustakaan Daffa berpindah tempat menuju taman kampus, duduk tenang dalam diam. Merasakan semilir angin yang menyentuh tubuhnya.

Apa Kabar, Cinta? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang