"Ayah, maaf." ucap Tay yang tertunduk penuh penyesalan.
Bayu menghela nafas penuh amarah, tangannya menggenggam smartphone dengan sangat erat sebelum akhirnya mendudukkan diri di atas sofa dengan kasar.
"Sudah Ayah katakan, jangan libatkan diri dalam masalah!" tegas Bayu.
"Tay tidak sengaja, Tay kira semuanya akan baik-baik saja. Ayah, bagaimana ini? Tay tidak mau di penjara."
Bayu kembali menghela nafas, memutar otak dan berpikir dengan sangat keras.
Tay Anderson, putra sulung dari Bayu Anderson, adalah pewaris perusahaan keluarga yang telah diwariskan secara turun temurun dari kakeknya. Sayangnya, perusahaan itu mungkin hanya akan tertinggal nama setelah ini. Sebab, Tay yang merupakan pewaris untuk saat ini bertingkah terlalu banyak.
Pasalnya, putra sulung dari Bayu itu pernah terjerat kasus narkoba ketika masih duduk di bangku SMA. Meskipun begitu, dia yang menjadi anak kesayangan tetap dimaafkan, dibela dan bahkan dipercaya untuk memegang perusahaan yang sahamnya semakin menurun.
Hari ini, Tay lagi-lagi membuat pusing seisi rumah setelah polisi mendatangi mereka dengan membawa surat perintah.
Iya, Tay kembali terjerat kasus narkoba. Kasus kali ini membuat hampir semua tender perusahaan mereka mengundurkan diri sebab tak ingin ikut tercoreng nama baiknya.
Perusahaan keluarga yang hampir bangkrut itu semakin teracam.
"Yah, bagaimana?!" desak Tay yang semakin ketakutan.
"Diam! Biarkan Ayah berpikir!"
"Agas, Tuan Agas Ilario. Yah, Ayah kenal dengan pemilik perusahan ternama itu kan? Minta bantuan padanya!" pinta Tay seraya memegangi lengan Ayah-nya.
Bayu menoleh, apa Tay sudah benar-benar gila?
"Ayah rela kalau Tay di penjara?" tanya Tay yang terus memelas.
"Biar Ayah coba," ujar Bayu kemudian. Mana mungkin dia rela membiarkan putra sulung dan perusahaannya hancur begitu saja.
"Halo?"
Bayu menelan ludah, keberuntungan macam apa ini? Agas mengangkat panggilannya?
"Halo?"
"I-iya, halo. Aku Bayu Anderson."
"Bayu? Pemilik perusahaan dengan sejuta skandal?"
Bayu terdiam, orang kaya ini jelas akan menghina perusahaan kelas bawah seperti miliknya.
"Iya, aku tau kau sudah mendengar banyak tentang perusahaanku yang hampir bangkrut. Tapi, aku menelponmu bukan tanpa tujuan."
"Kau ingin aku membantumu? Aku tidak bisa melibatkan diri, maaf."
"Akan ku lakukan apapun yang kau minta, pinjamkan aku uang, aku akan menaruh saham atas namamu di perusahaanku, akan ku kembalikan uangnya dengan kelipatan nanti." ucap Bayu cepat.
"Bagaimana? Berapa lama kau akan menggantinya?"
Bayu menelan ludah, lagi. Bagaimana menjanjikannya? Berurusan dengan keluarga Ilario bahkan jauh lebih rumit daripada berurusan dengan polisi.
"Apapun yang kau inginkan, katakan saja."
Senyum di wajah Agas memudar, apapun yang dia inginkan?
"Kau punya anak selain daripada pembuat onar itu?"
••• • •••
Brak!
"Argh!" ringis pria berwajah manis yang baru saja menabrak seorang pria yang mengenakan setelan jas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAET
Fanfiction"Tidak berdasar, itu kita." -Mew. Gulf dijodohkan oleh ayahnya, demi menyelamatkan perusahaan yang hampir bangkrut karena kesalahan kakaknya. Namun paksaan bukanlah alasan Gulf menerima perjodohannya, Gulf menyukai Mew -- tulus. Pernikahan yang Gul...