Bagian 5

2.4K 237 14
                                    

Di pagi yang cerah, secerah senyum manis Gulf yang sedang menyiapkan meja makan dengan penuh cinta. Setelah kelulusannya, Gulf memiliki banyak waktu luang yang mana ia yakin bahwa itu akan mengikis jarak antara dirinya juga Mew. Setidaknya mereka akan saling bicara, meskipun haya satu kata sehari.

Gulf memejamkan sebelah matanya, mengatur presisi piring agar semuanya sejajar beserta dengan gelas juga sendok dan garpu. Hingga suara langkah kaki mulai terdengar, semakin jelas bunyi itu menandakan bahwa semakin dekat si pemilik suara.

Gulf memantapkan senyumnya, bersiap menyambut sang suami. "Phi sudah bangun? Ingin sarap-"

Brak!!!

Pria yang mengenakan setelan jas rapi itu berlalu begitu saja tanpa melirik Gulf sedikitpun, ia bahkan membanting pintu sebelum akhirnya menyalakan mesin mobil dan pergi.

Dalam situasi seperti ini, seorang Gulf masih bisa mengandalkan senyumannya. Hampir seratus hari setelah pernikahan mereka, ini berarti hampir seratus kali Gulf mendapatkan perlakuan yang sama, diabaikan oleh orang yang ia anggap sebagai suaminya.

"Tak apa, Gulf. Selama ini kau sarapan, makan siang bahkan makan malam sendirian dan kau baik-baik saja, jangan manja!" monolognya.

Disisi lain, Mew mengemudi dengan kecepatan dibawah rata-rata. Ia tak punya apapun untuk dikerjakan dikantor, ia hanya tak ingin berada di dalam ruangan yang sama dengan Gulf, itu membuatnya muak.

Gulf baru saja menyelesaikan kegiatan sarapannya, bertepatan saat ia akan mencuci piring kotor yang baru ia gunakan, smartphone miliknya menyala, notifikasi dari sebuah pesan.

Namtarn:
|Phi, papa bilang phi mengantar ku tadi malam. Maaf karena merepotkan phi.

Gulf:
Tidak masalah. Kau adikku juga, aku harus menjagamu.|

Namtarn:
|😇

|Phi ada dirumah?

Gulf:
Iya, baru selesai sarapan.|

Namtarn:
|Phi, sebenarnya hari ini adalah ulang tahun dari seseorang yang berharga dalam hidupku. Bisakah phi membantuku untuk merayakannya?

Gulf:
Siapa itu? Apa pacarmu, nong? Apa phi Mew tau?|

Namtarn:
|Bukan phi, dalam hidupku aku hanya punya empat orang berharga. Papa, mama, phi Gulf dan phi Mew.

|Ini adalah ulang tahun phi Mew, apa phi Mew tidak memberitahu phi Gulf?

Gulf:
Tidak, mungkin dia sibuk dan tidak sempat|

Namtarn:
|Alasan yang sama lagi. Serius, apa phi Mew tidak pernah memperhatikan phi Gulf?

Gulf:
Tidak, phi Mew tidak pernah berprilaku buruk.|

Namtarn:
|Aku akan ke rumah phi sekarang, kita akan membeli perlengkapan untuk ulang tahun phi Mew.

Gulf terlihat berpikir sejenak, ulang tahun Mew? Ini pasti akan menjadi hal yang mengesankan jika Gulf bisa menarik perhatian Mew, setidaknya Mew akan melihat ke arah Gulf dengan pandangan yang lebih positif.

••• • •••

Gulf menatap jejeran kue ulang tahun yang ada di etalase, semuanya terlihat indah dengan tampilan menggugah.

"Mana yang ingin phi pilih?" tanya Namtarn.

Sudah lebih dari sepuluh menit mereka melihat-lihat dan Gulf belum memiliki satu pilihanpun. Bukan tak tertarik, Gulf hanya berpikir bahwa mungkin akan lebih spesial jika mereka membuat kuenya sendiri. Berdasarkan apa yang Gulf dengar, Mew menyukai pengorbanan yang melibatkan jeri payah.

HIRAETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang