1bulan kemudian..
sahira celyn dan kiara sedang merayakan kesuksesan mereka menghadapi penilaian akhir semester.
mereka merayakan itu dirumah celyn, rumah nya memang markas untuk ketiganya mengingat orang tuanya yang sangat sibuk pun dia sendirian dirumah.
sahira bisa saja mengadakannya dirumah nya sendiri namun itu tidak akan seru, ia akan membebani bi Tina karena akan banyak sampah dan barang yang harus dibuang.
dan sahira benci jika direpotkan.
pembantu keluarga celyn ada dua, satunya berumur 40an dan satunya 30an yang kedua bisa dibilang baby sitter untuk celyn dan yang satunya memang untuk membantu keadaan rumah.
hari minggu yang cerah tepat pukul 9 ketiganya berhenti setelah berpesta 2 jam.
"akhirnya selesai juga uas nya, udah hampir meledak ini isi kepala," ujar Celyn.
"bener bener, muak banget harus belajar terus sama bokap," ujar Kiara.
"gue juga, ka naren waktunya ditambah sama papa dan untung aja papa bilang sama jeano biar gue fokus ke uas dulu,"
"ya walau dia kadang suka rusuh sama lo," cibir Kiara.
"tenang gue udah bisa handle kok,"
terdengar bel pintu dan pembantu celyn membukanya, membawa sekantung plastik ke ruang tengah.
"ini non pesanannya,"
celyn membukanya, ia memang pandai memesan makanan membukanya sebuah Pizza yang terlihat sangat menggoda dengan keju yang meler di tengahnya.
"mauu," ujar kiara memajukan bibirnya.
celyn menyuapi kiara dan tersenyum lalu giliran sahira, ia menerimanya. merasakan Pizza yang sangat lembut dimulutnya.
ketiganya berbahagia dan berharap tidak ada masalah di hari itu. selama 2 minggu uas sahira jarang bertemu dengan jean ia pun bersekolah dengan mang diro.
ka naren mulai mengajari hira dari jam 9 sampai jam 11 dan ia terpaksa pulang larut.
2 minggu uas sahira memang sedikit stres karena belajar secara terus menerus jam main dikurangi.
tapi sebagai hasilnya ia bisa menjawab semua soal dengan cepat dan tidak terasa 2 minggu sudah ia tidak bermain bersama celyn dan kiara.
"eh eh gimana kalo ke pantai besok?" ajak kiara.
celyn mengangguk reflek dan "ajak pacar boleh ga?"
kiara dan saliha saling pandang, keduanya tau jika celyn sudah bucin ia akan bodoh. paling bodoh dialam semesta.
"lo masih sama dia?" tanya kiara.
celyn menganggukan kepalanya dan tersenyum dengan mata yang berbinar, mungkin ia sedang membayangkan pergi ke pantai dengan sang pacar.
"lo juga mau ajak jean ra?" tanya kiara.
sahira mengkerutkan keningnya menggeleng hira tidak akan membawa jeano liburan seperti itu, itu akan membawa malapetaka bagi sahira nantinya.
"ngapain juga ajak jeano, gak penting," ujar Hira.
"yaudah gak usah bawa pacar ah cel, ribet lo," ujar Kiara.
celyn melunturkan senyumnya dan memandangi kiara dengan tatapan memelas.
kiara ingin sekali menampar wajah itu, namun ingat celyn juga temannya.
"yah ki, boleh ya? nanti gue tetep sama kalian kok. ya ya ya??"
kiara menatap sahira yang sedang menatap celyn dengan wajah tenang dan ingin sekali menendang wajah cantik celyn saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate
Teen Fiction"sahira sampe kapan pun punya gue, i'll do anything for the girl" -Jean