why

8 0 0
                                    


rumor kemarin sangat cepat menyebar, semakin banyak gunjingan dari beberapa siswi yang sahira lewati.

sahira menghela, melihat loker yang penuh dengan coretan spidol warna merah dengan beberapa kalimat terkutuk disana.

ia menatapnya datar, membuka loker dan menaruh beberapa buku paket lalu menutupnya.

"sahira, lo masih punya wajah juga ya kesekolah,"

"se murah apa sih lo di sukain 3 cowo sekaligus,"

"kalo gue jadi lo gue udah pindah,"

"lo aja yang pindah bangsat,"

sahira berbalik, jeano datang dengan hoddie hitam dan menatap beberapa siswi yang tadi mengatakan sahira.

"sahira ga semurah mulut lo,"

"dan lo semua gak punya attitude ya? ngatain orang seenaknya,"

ketiga siswi tersebut pergi setelah berbisik, jeano merangkul sahira "ayo ke kelas,"

sahira melepas rangkulan tersebut dan "gue sendiri aja,"

jeano tidak pergi, dia berjalan dibelakang sahira membuat beberapa siswa dan siswi yang akan mengatai nya menciut melihat jeano.

sahira menghela, berbalik setelah di depan kelas "silahkan ke kelas sendiri,"

"kantin bareng ya sayang,"

"minggir," ujar jean.

ia menyikut elvan dan duduk di kursi elvan, menatap sahira dengan senyum sabitnya.

"makan yang banyak ya,"

ketiga gadis itu terdiam, memandangi jeano yang berubah 360° dari kemarin. lalu celyn melihat ke kursi yang biasa mereka duduk.

disana ada Dara dan beberapa teman dara dan teman jeano, dara menatap sahira sengit dan memburu.

sahira fikir jeano sedang sakit atau stres akibat ayahnya yang masuk rumah sakit dan dia akan mengikuti jejak sang ayah namun ia akan pergi ke rumah sakit jiwa.

"jangan bikin nama lo kotor sama kelakuan lo sendiri je, pacar lo lagi natep sengit tuh,"

"pacar gue itu lo,"

"a-aku mau beli minum dulu," ujar elvan.

"kita belum putus," jeano berbisik.

"udah,"

"sepihak, gue gak suka keputusan sepihak," ujar jean.

"lo gila?"

"iya gila karena lo,"

bruk!!

semuanya terdiam, melihat apa yang terjadi. Kiara berdiri memastikan.

"elvan?"

perkataan kiara membuat sahira tercekat, itu theo dan beberapa teman nya. mendorong elvan sampai terjatuh.

bahkan theo mendorong dorong kepala elvan dengan keras "makanya jalan itu kedepan malah nunduk!!"

rahang sahira mengeras dan tangannya terkepal, theo bajingan itu selalu saja membuat keributan.

"lepas,"

jeano, dia akan marah setelah ini. ia cukup terkejut saat sahira menghempaskan tangannya kasar.

"theodora hersly!"

"lo lagi lo lagi," ujar theo.

"lo lagi yang suka bikin gara gara," ujar Hira.

"gara gara apa sih anjing? dia yang numpahin es jeruk di depan gue liat nih!," ujar theo memperlihatkan baju nya yang terkena es jeruk.

soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang