15+sahira berusaha melepas cengkraman tangan jeano ketika keduanya sampai dirumah jeano, perasaan sahira sudah tidak enak.
jean menghela nafas, dia memiringkan kepalanya sedikit menatap kekasihnya dengan lamat.
"kamu suka sama elvan kan?"
sahira mengkerutkan keningnya "nggak,"
mata jean menelisik, sahira sudah pandai dalam menata wajahnya jika ia berbohong.
"kamu ngapain sih cium cium orang lain, pacar kamu itu aku. disini, aku jeano laskar,"
sahira mengkerutkan keningnya dalam dalam melihat jeano menekankan kalimat demi kalimatnya.
"masalah cium lagi, itu tuh cuma cium pipi doang,"
mendengar itu, jean seketika naik pitam ia berkacak pinggang "cuma??"
jean mengambil tangan sahira dan mengajaknya menuju kamar jeano, seperti bergegas.
jeano mengecup bibir sahira, jujur saja ia benci jika jeano menciumnya karena ia selalu tanpa permisi dan mengejutkan.
sahira menerima ciuman itu dan dia membalas nya, tangannya tergerak sampai ke belakang kepala jeano. meremat rambut nya dan ikut melumat bibir bawah jeano.
laki laki itu menggiring tubuh kecil sahira hingga mereka berada di atas ranjang, menciumnya semakin dalam mengusap punggung yang dibalut seragam dengan tangan kekarnya.
keduanya saling melumat, saling mengecap rasa bibir hingga kini nafas mereka tidak beraturan. dan sepertinya pasangan itu sudah diluar kenyataan.
"aku ga suka kamu deket deket sama dia," desahan nafas jeano yang hangat menerpa wajah hira.
membuatnya membuka mata menatap jeano dengan pandangan sayu, ia mengelus rahang tegas jeano.
sahira tidak berbohong, jeano sangat tampan dan sekarang jika ia menatapnya dengan mata sayu dan nafas memburu.
jeano mengeratkan pelukannya semakin merapatkan tubuh mereka, entah ada dorongan apa sahira yang merasakan bahwa ia terbuai dengan bibir sexy jeano ia menciumnya lagi.
jeano tentu membalasnya, ciuman ini lebih intim dari ciuman yang menuntut kemarin kemarin.
tangan sahira turun ke kerah jeano, ia mencengkeram kerah seragam jean kuat kuat, sedikit menariknya.
sahira tersadar dan melepas pautan keduanya, rambut jeano sudah sedikit tidak beraturan berkat dirinya. Kemudian tangan nya terulur membenarkan tatanan rambut sang pria.
menampakan ciptaan tuhan yang sangat tidak manusiawi, jantung sahira berdebar kemudian.
"aku punya kamu," jeano berbisik pelan tersenyum kearah sahira.
"semuanya," parau jeano.
jeano beralih ke leher sang gadis, mengendusnya, menikmati aroma harum nya yang memabuk kan. aroma yang membuatnya candu.
jeano mengelus paha sahira dan ia mengecup leher nya lalu memberikan kissmark disana.
sahira tidak bisa lagi menahan ini, jeano terlalu hebat melakukan nya. Sahira menyerah malam ini.
tangannya yang mencekram kerah jeano kemudian mengendur ketika jeano sedang mengendus aromanya, sahira mulai kancing seragam jeano satu persatu.
dan sampai kancing terakhir, jeano langsung melepas seragam putih nya. memberikan senyum kepada sahira.
jeano semakin menuntut ciuman nya, bahkan sekarang tangannya bergerak kedalam seragam sahira mengelus punggung yang halus itu dari dalam.
jeano menggeram rendah, ia menggigit bibir bawah sahira. tangannya tergerak untuk melepas kaitan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate
Teen Fiction"sahira sampe kapan pun punya gue, i'll do anything for the girl" -Jean