the reason

9 0 0
                                    


elvan tidak masuk sekolah.

sahira sedari tadi memandangi lorong dan melirik jam berkali kali berharap elvan kunjung datang.

awalnya sahira kira elvan terlambat, namun hingga jam pelajaran berganti pun ia tidak menampakan batang hidungnya.

sahira tidak fokus pelajaran, ia selalu menunggu notif dari elvan yang akan menenangkan hatinya.

"ke toilet gih, telfon," ujar Celyn.

sahira menggeleng "nggak deh mungkin dia lagi istirahat,"

"tau gitu kenapa gelisah gitu?"

jam pelajaran berganti dan guru yang masuk berbeda suasana kelas mulai panas dan berkeringat.

bel istirahat berbunyi, kelas mendadak riuh. sahira membuka ponsel dan melihat roomchat keduanya. elvan masih belum membalasnya.

"dia gapapa kan ya?" tanya Hira.

"gak papa ra, elvan kan kuat," ujar Celyn menenangkan.

sahira tidak berniat ke kantin, namun perutnya tidak mendukung aksi demo sahira.

kantin riuh dan ramai, sahira menghela netranya menangkap jeano dan dara di satu meja dan nampak sedang asik tertawa.

"sebentar gue pesenin," ujar kiara.

"hai Hira,"

"sayang, kalo dipanggil itu liat siapa yang manggil jangan diem aja,"

"bisa ga sih lo enyah dari hira? gue aja bosen liat lo mulu," ucap celyn.

"buang aja matanya," jawab theo.

"untung aja si murid transfer ga berangkat jadi gue bisa sama lo, btw dia kok lemah banget baru segitu udah game over,"

PLAK!!

sahira kehilangan kesabaran, nafasnya memburu. bajingan gila kaya theo memang harus di tegaskan.

semua pengunjung kantin menatap Sahira dan theo, banyak yang berbisik sibuk menonton.

"pergi,"

"kenapa? Kan gue mau duduk di deket lo," ujar theo.

"gue bilang pergi,"

"nemenin pacar sendiri makan salah?" tanya theo, laki laki itu sengaja meninggikan suara.

"Pacar?"

"Banyak amat pacarnya,"

"Emang bener sasimo"

"Kaya jalang"

sahira memejam, tangan nya terkepal. ini terlalu sakit untuknya.

sahira berbalik, memegangi dadanya dan meninggalkan kantin. banyak yang memberikan kutukan kepadanya.

ia keluar sekolah dan berjalan entah kemana, sahira sibuk menyeka air matanya dan membiarkan orang melihatnya kasihan.

kiara memanggil nama sahira berkali kali, ia dibelakang berusaha menggapai sahira yang berjalan cepat menunduk.

"SAHIRA!!"

"Ra!"

kiara memegang tangan sahira, menatapnya melas lalu menghela "mau kemana?"

sahira menggeleng, "kalo mau bolos, ajak gue sama celyn juga dong! tunggu ya celyn lagi ambil mobil,"

ketiganya berada di rumah sahira, celyn dan kiara masih mencoba menghibur hira dengan kemampuan masing masing.

soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang