believe it?

9 0 0
                                    

elvan sudah berada di kursinya, sahira menarik ujung bibirnya keatas dan berjalan menghampiri elvan.

"pagi elvan," ujar Hira.

"pagi ra,"

"gimana keadaannya?" tanya Hira.

"lumayan bagus, makasih udah kirim buah sama makanan ke rumah. itu enak banget besok aku kembaliin," ujar elvan.

"tentu enak, itu gue yang masak..ya sama bi tina sih," ujar Hira.

"gapapa, yang penting kamu juga bantu..omong omong kemarin ada apa? kamu ga buka ponsel ya aku mau denger cerita kamu semalem," ujar elvan.

"ngga, gue biarin mati hmm lagian kemarin..."

"Ra?"

"...kaya yang dulu, selalu begitu," ujar Hira.

"maaf, aku harusnya ga nanya itu...ada yang bagus ga?"

"aku bolos sama celyn, kiara mereka dirumah sampe jam 5 sore,"

"bolos terus, udah mau uas ra.."

"kan kemarin hari nya sangat berat, ga memungkinkan buat ikut pelajaran lagi," lirih hira.

"iya maaf, pulangnya mampir mie ayam favorit aku yuk?" ajak elvan.

"ayo!! Enak ya?"

"enak banget, itu langganan aku dan kalo lagi mau sendiri aku kesitu. mie ayamnya enak murah lagi,"

"boleh boleh, pulangnya ya,"

elvan mengangguk, sahira seperti diberi semangat oleh elvan. ya benar ia harus bertahan setidaknya karena elvan. ia masih harus melihat senyum indahnya.

sahira merasa lega karena ia bisa menghadapi semuanya hari ini, berkat kata kata dari celyn dan kiara dan juga semangat dari elvan ia bisa melakukannya.

saat di kantin ia bisa menepis perkataan buruk yang dilemparkan kepadanya ia tak segan mengatakan hal yang lebih pedas dari kutukan nya.

theo memandangi sahira dari jauh saat dikantin dan tersenyum ketika jean memarahi elvan karena terlalu dekat dengan sahira.

sahira bisa lihat perkelahian kemarin dimenangkan oleh jeano, theo nampak banyak luka di wajahnya dan terdapat lebam di pinggir bibirnya.

sahira benci jika rumor palsu atas dirinya menyebar dan banyak yang mempercayai itu. seperti sekarang, di balik toilet yang sahira sedang duduki ia mendengar bisik bisik siswi yang menggunjinginya.

ia hanya menghela dan mengangguk, ia tidak akan takut jika itu bohong. bisik bisik tersebut mulai nanar di telinga dan ia keluar.

memandangi cermin yang memantulkan dirinya, ia tersenyum dan seorang pengganggu lainnya datang.

ya dia, dara, ia datang dengan 3 temannya. memadangi sahira tersenyum.

"sahira," panggil dara.

sahira berbalik dan hendak melewati dara, gadis itu menutup jalan "lo tau gak,"

"gue ga minat ngobrol sama lo,"

"ini tentang jeano,"

"gue udah bilang sama lo, kalo lo mau jeano silahkan ambil gue gap-"

"i fuck your ex,"

sahira menganga, seperti tidak percaya dengan kalimat yang barusan terlontar dari mulut dara.

"what?"

"with your ex,last night,"

"god for sake...are you fucking kidding me dara?"

soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang