birthday boy.

9 0 0
                                    

elvan sudah berada di depan hira sejak satu jam yang lalu, ia sepulang sekolah langsung menuju rumah sahira.

keduanya terdiam dengan ponsel masing masing, dan hira hanya membuka kalkulator mengetik asal. melirik elvan sesekali.

"ah mau apa lo sebenernya kesini?" tanya Hira.

"kamu marah?" tanya elvan, ia memainkan ujung hoddie nya.

"marah?" tanya Hira.

"itu..tadi kamu liat aku berduaan sama dara di lab, aku mau anter kamu tapi pa fiqih mau balik terus tania juga habis kamu pergi dia balik abis ambil makanan,"

"gue..." Sahira menyeringai.

"gue marah sama lo,"

"tapi kan tadi udah aku jelasin.." elvan menunduk "...maaf,"

"mending lo pergi aja deh, gue lagi gak mood," sahira hendak berbalik lalu elvan segera berdiri di depan nya.

elvan menggeleng "jangan..gak boleh ke kamar nanti aku ikutan marah," ujar elvan.

"lah? ya terserah gue dong..udah minggir,"

"ayo beli jajan, atau makanan aku ada rekomendasi baru..piscok meler di pertigaan,"

sahira menahan senyum nya, "lo nyogok gue pake makanan?" tanya Hira.

"aku ga tau harus apa, kamu juga suka makanan,"

"mau gue ga marah lagi?" tanya Hira.

elvan mengangguk antusias "iya,"

"ikut gue malem ini,"

"ayo," ajak sahira, ia baru saja keluar dari kamar dan berganti baju.

"aku ganti baju juga gak?" tanya elvan.

"gak usah, biar pulang ga kemaleman," ujar Hira.

"yaudah, berangkat sekarang?" tanya elvan.


mereka menunggangi sepeda motor elvan yang terparkir di depan rumah sahira. menyusuri jalanan ibu kota yang indah dimalam hari.

ia membiarkan rambut panjang nya tergerai, membiarkan angin menerpa wajah cantiknya. tangan sahira sudah melingkar di perut rata elvan.

sahira tersenyum, pergi bersama elvan di malam hari sangat lah senang walau sekedar muter muter jalan ia tidak masalah. asal dengan elvan.

"el,"

"ya?" elvan menoleh sedikit ke kiri agar bisa mendengar sahira.

"aku mau tahu gejrot lagi sama teh anget," ujar Hira.

"iya oke tapi abis beli piscok meler ya?"

sahira mengangguk dan elvan kembali menatap depan melanjutkan perjalanannya.

tidak ada 15 menit setelah percakapan kecil tadi, motor elvan terparkir dan sahira turun, memandangi sekitar.

"duduk ra," perintah elvan.

sahira duduk dan elvan memesan, ia berada di pinggir jalan dan banyak gerai makanan disamping kanan kirinya.

"kamu mau apa lagi?" tanya elvan.

"tahu gejrot,"

elvan menarik nafas dan menyentil dahi hira, "selain itu, liat sekeliling sana siapa tau ada yang mau. tahu gejrot mah nanti arah pulang," ucap elvan.

"itu aja sih, lo sendiri ga beli apa apa?" tanya Hira.

"nanti aja difikir,"

mereka diam, menunggu pesanan yang dipesan sudah selesai. sahira menatap elvan dengan teduh. berharap ia dan elvan akan terus seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang