sudah seminggu sejak sahira bertengkar dengan jeano, laki laki itu sungguh tidak muncul di hadapan hira. muncul namun menjaga jarak.
kabar dara dan jeano berpacaran pun menyebar, keduanya tidak malu untuk menampakan nya di publik juga.
sahira tidak peduli dan tidak merasa sakit hati, ia juga semakin dekat dengan elvan. walaupun tidak berpacaran.
olimpiade itu akan dilakukan akhir bulan, sebelum elvan ulang tahun. namun 3 minggu ini ia dan 2 temannya harus benar benar sering latihan.
"najis banget jeano," cibir Kiara.
"yang lebih najis itu dara gak sih, dia pake muka polosnya itu buat didepan," ujar Celyn.
"tapi lo bener bener putus sama jeano?" tanya celyn.
"lo nanya itu setelah melihat betapa brengseknya jeano?" tanya Hira.
"masih ga nyangka aja, terus gimana bokap lo sama keluarga jean?" tanya celyn.
"ya hira ga bilang ke mereka lah, lo bego banget ya cel ternyata,"
"ya kan kali aja," ujar Celyn.
"hello laddies," sapa theo.
laki laki itu menyuruh elvan bergeser dan menempatkan dirinya disamping sahira, gadis itu menghela.
"ngapain?"
"duduk lah, kenapa ga boleh? kantin kan punya sekolah," ucap theo.
"ya kursi kosong masih banyak anjir," ujar Hira.
"kalo maunya deket lo gimana?" tanya theo.
"omong omong lo beneran putus sama dia?" tanya theo.
"kenapa sih? mending lo pergi aja deh gausah ganggu gue," ujar Hira.
sahira heran, mengapa belakangan ini theo selalu muncul di hadapannya dan hanya untuk melihat sahira.
"gue belum start dia udah game over duluan, gak seru tapi kalo gue bersaing sama nih murid transfer mah gampang,"
"pulang sama gue yuk ra,"
"pergi deh lo,"
"eh murid transfer, pulang sama gue ya?"
sahira melotot menepuk pundak theo lumayan keras "gak usah ngada ngada lo,"
"yaudah lo aja yang pulang sama gue oke?" tanya theo.
"nggak nggak, mending kamu pulang sama aku aja theo," ujar elvan.
theo menatap elvan sengit "kenapa dah?"
"dari pada kamu sama sahira....aku ga mau,"
sahira menahan senyumnya, demi tuhan elvan sangat menggemaskan jika cemburu.
"pergi deh lo theo, ganggu tau ga," ujar kiara.
theo beranjak dan memasukan tangan nya di saku celana "tunggu besok,"
'mati aja lo'
'cewe murahan'
'cewe ga tau diuntung! udah dapet jeano malah milih cecunguk'
'cantik aja ngga belagu'
sahira menggeleng kepala berusaha membuang perkataan sejumlah siswi yang selalu mengatakan itu kepada sahira.
entah mengapa, belum ada 1 bulan jeano bersekolah yang sama namun ia bisa membuat semuanya terpaku padanya. se berpengaruh itu.
sahira ingin menangis pun semuanya tidak akan peduli, bahkan saat sahira terjatuh oleh 2 orang siswi yang sengaja mendorongnya ia tetap terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate
Teen Fiction"sahira sampe kapan pun punya gue, i'll do anything for the girl" -Jean