hari terakhir festival sekolah, seperti yang celyn katakan bahwa kali ini sekolah mengundang band.
sahira tidak peduli, ia sedang duduk di kelas dengan roti yang sedari tadi ia pandangi.
elvan sedang berada di ruang guru, sedangkan celyn ia sedang berada di depan kelas menatap kebawah.
kiara telat datang, ada masalah kecil di perusahaan ayah nya. semalam sahira tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan sang ayah.
sang ayah menyuruh nya untuk menjauhi elvan, berkata yang tidak tidak tentang dirinya. lagipula dari siapa dia tau tentang elvan. oh ataukah jeano.
elvan pun tidak mengatakan apa apa tentang itu, seperti tidak terjadi apa apa kemarin.
makan malam semalam pin hira tidak nafsu dan hanya mengacak acak makanan tersebut, sandra membawa anaknya yang laki laki.
dia tinggi dan tampan, seperti ada campuran luar negri. dia sopan dan ada dimple di pipinya.
namanya jake Daniel, sahira bisa katakan bahwa ia sedikit cuek dan pendiam. setelah memakan beberapa suap ia berpamitan, ada urusan kuliah katanya.
"sahira! pagi pagi ngelamun," ujar celyn.
"lagi banyak fikiran aja," ujar Hira.
"pagi pagi harus happy, ayo kedepan makin rame tau,"
Celyn menarik sahira keluar, ia benar di luar sangatlah ramai. lebih ramai dari dua hari sebelumnya.
panggung sudah siap, ada beberapa macam peralatan yang akan dipakai disana. sahira memandangi kelas jeano, mencari laki laki itu.
hanya teman teman jeano, dirinya tidak ada atau didalam kelas hira tidak tau.
"nyari jeano?" tanya celyn.
"dia di ruang guru,"
sahira ber oh saja dan elvan datang dengan beberapa kertas di tangannya.
ia berlalu, menuju kelas dan menaruh kertas tersebut dan kembali ke depan. berdiri di samping hira.
"hai,"
"hai, kertas apa tadi?" sahira bertanya.
"ohh disuruh kerjain soal," jawab elvan.
"tadi aku liat dara dianter sama jeano,"
mendengar itu sahira berdebar, mendengar nama jeano saja jantungnya berdebar. mengingat aktivitas nya kemarin.
"dara?" tanya celyn.
"Em, jeano nungguin juga abis itu pergi bareng gak tau kemana," ujar elvan.
"oh pantes tadi dia sendirian," ujar Celyn.
"berarti gue ga salah tadi, itu bener jeano," itu kiara, ia baru saja sampai.
"lo liat juga ki?"
"warung depan,"
penampilan band tersebut sangat lah riuh banyak yang berteriak dan lapangan sangat penuh.
sahira merasa lapar, namun ia tidak mau membeli di bawah ia juga harus makan nasi.
"gue mau ke kantin, mau ikut ga?" tanya Hira.
celyn dan kiara mengangguk, "aku ikut Juga,"
ke empat remaja itu jalan dan menuruni tangga, berhubung elvan berdiri tepat disampingnya. tidak sedikit yang berbisik bisik.
elvan melirik sahira berkali kali memastikan ia tidak apa apa.
'lah sama murid transfer'
'kasian banget ga sih jeano diselingkuhin'
KAMU SEDANG MEMBACA
soulmate
Teen Fiction"sahira sampe kapan pun punya gue, i'll do anything for the girl" -Jean