berjalan lunglai kearah kamar mandi dan memulai ritualnya.
keluar dari kamar mandi dengan menguap dan mengucek mata malas dan gadis itu duduk sebentar di meja belajar miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hira menghela nafas lantas dirinya beranjak memakai baju sekolah lalu turun kebawah lebih.
dilihatnya ayahnya sedang memakan roti sembari membaca koran dan ada secangkir kopi disana.
Hira duduk perlahan dan mengambil roti untuknya sarapan.
"kemarin pulang jam berapa?" Tanya sang ayah.
"jam 8 lebih,"
"udah minta maaf sama mang diro?"
"udah,"
"semalem rendra kesini?"
"iya kesini,"
Narendra wicaksana, guru les privat Hira laki laki itu sebenarnya masih menduduki bangku perkuliahan namun otaknya tidak bisa disaingi oleh mahasiswa manapun dan ia menjadi mahasiswa dengan ipk tertinggi saat semester 2 sekarang ia sudah semester 3.
ayah Hira tertarik dengan dia saat mengetahui Naren menjuarai olimpiade matematika dan bahasa inggris tingkat nasional di sekolahnya dulu, yang sekarang sekolah Hira.
sang ayah langsung menawari Naren yang pada saat itu kelas 3 sma dan Hira kelas 1 sma untuk menjadi guru les privatnya.
dan saat itu juga Naren menyetujuinya dengan alasan ia juga butuh uang untuk biaya hidupnya.
"selesai jam?"
"10 lebih,"
keduanya memakan roti dengan tanpa suara, Hira pun bertanya tanya mengapa ayahnya menjadi dingin kepadanya ataukah gara gara mang diro?
"pah,"
sang ayah menatap Hira sekilas dengan alis mengangkat satu "ada apa?"
"papah marah gara gara mang diro nungguin Hira sampe maghrib di sekola? atau marah gara gara Hira ga izin papah dulu?"
"dua dua nya, tapi kamu udah minta maaf sama mang diro jadi tinggal satu,"
"yah pah maafin Hira, Hira ga bakal ngelakuin itu lagi lagian Hira excited banget buat ketemu sama Kiara jadi ya pah maafin Hira ya???"
memandangi wajah putrinya yang memelas membuat ayahnya tersenyum dan mengangguk "baiklah jangan diulang lagi, kalo mau main gapapa tapi harus izin dulu ya?"
"iya papaahhh,"
Hira beranjak dari tempat duduknya menuju kamarnya, ternyata hp nya tertinggal.
