Bab 25 - Serius ternyata

1K 289 26
                                    

Hohoho ... pokoknya 40 bab selesai.. Sabar yaa.. Jangan kayak Aini enggak sabaran,

xixixix


--------------------------


Kupikir semua yang kau ucapkan hanyalah angin semu bahagia, namun nyatanya semua terbukti nyata.

Bunyi notifikasi dari ponselnya membuat gerakan Aini disaat ingin berbaring di atas ranjang terhenti sejenak. Sengaja Aini diam. Mendengarkan secara pasti, apakah benar suara tersebut berasal dari ponselnya atau tidak.

Dengan bukti cahaya lampu dari ponsel yang cukup menerangi kamarnya ini, semakin meyakinkan Aini bila suara tersebut berasal dari ponselnya. Bergerak perlahan ke arah meja belajarnya, Aini menatap lekat layar ponsel tersebut dengan kening berlipat-lipat. Mulutnya mengangak lebar mana kala melihat tulisan yang mengatakan bila ponselnya baru saja diisikan paket data sebanyak 20gb.

Tidak sampai di sana keterkejutan yang Aini rasakan. Karena setelahnya notifikasi pengisian pulsa sebanyak 200 ribu pun membuat Aini bertanya-tanya, siapa yang melakukan semua ini padanya?

"Ini enggak salah, kan?"

Terburu-buru dia langsung menekan kode pengecekan pulsa, dan semuanya tertera jelas. Bila ponselnya kini memiliki 20gb paketan data untuk internet serta pulsa sebesar 200 ribu. Sambil mengerjabkan matanya berulang kali, Aini berusaha meyakinkan dirinya bila semua ini benar.

"Ini konter hape salah kirim pulsa apa gimana sih?"

Aini menarik kursi kayu yang biasa dia gunakan untuk belajar. Pikirannya berkelana menerka-nerka mengapa orang bisa salah mengirimkan pulsa sebanyak ini? Apa tidak rugi orang yang melakukannya, atau seperti apa mekanismenya?

"Kayaknya gue terakhir beli pulsa udah lama deh, kok bisa-bisanya nomor hape gue masih dicatet sama si konter pulsanya? Atau jangan-jangan ...."

Respon Aini melempar dengan cepat ponselnya ke atas meja belajar. Bulu kuduknya semua merinding karena memikirkan hal yang sesungguhnya sedikit kemungkinan untuk terjadi.

"Masa iya tukang konter depan gang suka sama gue? Ngefans sama gue? Sampai kirimin pulsa sebanyak ini."

Masih meringis ketakutan, Aini dikagetkan dengan suara dering ponselnya yang tiba-tiba berbunyi dipukul 11 malam. Dengan melirik ketakutan, dia melihat ada nama Yasmin tertera jelas pada layar tersebut. Senyum di bibirnya langsung terkembang sempurna. Jangan-jangan semua ini dilakukan oleh Yasmin. Sahabatnya itu ingin memberikan surprise kepada Aini. Ya, semua itu mungkin terjadi.

"Assalamu'alaikum...."

"Makasih banyak loh, Yas."

"Ah? Makasih? Gue baru tahu jawaban salam itu sekarang makasih, bukan wa'alaikumsalam."

"Hahaha. Bukan begitu, Yasmin. Duh, bahagia banget gue punya sahabat sebaik lo. Serius deh, makasih banyak. Banyak banget deh pokoknya."

"Makasih buat apa sih?"

"Alah, pura-pura enggak tahu. Serius deh, gue udah kaget banget lo kasih surprise begini. Jadi enggak perlu begini lagi sikap lo. Gue bahagia banget deh pokoknya."

"Ish, gila. Aneh banget deh lo, Ai. Sumpah deh. Ini bukan gila karena si Guntur itu, kan?"

"Kok gila sih? Ini gue bahagia. Malah dikatain gila."

"Ya habisnya, gue enggak paham apa yang lo bilang. Tiba-tiba ngomong makasih. Mana salam gue enggak dijawab."

Mulai merasakan keanehan, Aini sejenak membungkam. Jika tebakannya salah kali ini, dan bukanlah Yasmin yang membelikannya pulsa serta paketan data internet, lalu siapa?

AINI - Gadis Minang, Dipinang Sultan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang