Bab 38 - Dukungan dan Ejekan yang tidak ada habisnya

1.4K 230 17
                                    

Hai ... hai, balik lagi. Kemarin kan aku bilang bab 40 selesai. Yap. bab 40 selesai. Dan mungkin ada sedikit Bab ending buat kalian pembaca di wattpad. Sedangkan di karyakarsa akan ada tambahan EP.

Kehidupan singkat after Guntur dan Aini nikah.

Semoga enggak ada yang kecewa. Tenang. semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Eaakkk


---------------------------------------------


Bagiku dukungan ataupun ejekan, keduanya sama-sama masuk ke dalam kategori perhatian.

"Lora ...." Yasmin ngucapkan nama perempuan yang menanyakan perkara sidang kepada Aini. Sudah lumayan lama tidak melihatnya secara langsung, Yasmin berusaha untuk tetap ramah. Dia berusaha untuk menegur, dan gabung dalam percakapan Aini dan Lora, namun tetap saja Yasmin merasa terbuang.

Mungkin karena dua perempuan dihadapannya kini sibuk membahas skripsi, maka dari itu perasaan terbuang itu diam-diam hadir dalam pikiran Yasmin yang kondisinya memang belum menjalankan skripsi semester ini.

"Hebat juga lo bisa lolos cepat dari bimbingan pak Benben."

"Pak Benben itu CS gue. Dia paham gue pengen nikah, makanya dibantu banget sama dia."

"Akh. I see."

Menyunggingkan senyum terbaiknya, entah bagaimana bisa terbesit ide buruk dalam pikiran Aini untuk membalas rasa kesal dan malunya beberapa waktu lalu kepada Lora.

"Eh, btw, lo masih magang di perusahaan apa tuh kemarin itu ...."'

"KAG Group?"

"Ah, iya. Lo masih magang di sana?"

"Gue magangnya udah lama. Dari awal tahun kemarin. Dan Cuma 3 bulan gue magang di sana. Itu juga magang sekalipun buat landasan skripsi gue. Kenapa emangnya? Lo mau magang di sana juga? Atau gimana ...."

Lora menggantung kalimatnya, sembari menerka-nerka, dia sibuk menilai gerak gerik Aini yang berada di depannya.

Wajah Aini terlihat sekali frustasi. Belum tas ransel yang berisikan laptop serta buku catatan yang dibuat dari kertas foto copyan berada di dalam tas tersebut dengan kondisi restleting terbuka.

"Lo beneran udah siap sidang kan, Ai? Kayaknya gue lihat lo macem gue 1 bulan lalu. Kusut karena belum kelar skripsinya." Kembali mendapatkan sindiran, Aini tersenyum penuh arti.

"Udah lo tenang aja. Gue pasti sidang. Nanti pas gue sidang, gue kenalin deh sama calon suami gue."

"Calon suami lo?"

Tawanya yang benar-benar mengejek, Aini tidak bisa menutupi rasa bangganya. Beberapa waktu kemarin dia yang malu sendiri ketika membahas Guntur kepada Lora yang nyatanya merupakan mantan karyawan magang dari KAG Group milik Guntur. Namun kini, boleh kah Aini membalas semua itu.

"Iya. Calon suami gue. Gue abis lebaran mau nikah."

"Owh gitu. Selamat ya, Aini. Gila ... gila. Ngeri gue sama lo. Skripsi selesai tepat waktu, eh jodoh juga datang bersamaan."

"Yah begitulah. Mukjizat dari doa."

"Siap. Gue duluan deh."

"Yo, Lora."

Masih memandangi kepergian Lora, di sampingnya, Yasmin menatap ragu ke arah Aini.

"Lo tadi pamer ke Lora?"

"Yoi. Kapan lagi gue bisa pamer."

"Dih. Aneh banget. Terus untungnya apa?"

"Untungnya apa? Ya balas rasa malu gue sebelumnya. Asal lo tahu, terakhir kali gue panggil dia, tanyain soal Guntur, dia sombongnya naudzubillah. Katanya dia pernah ditraktir makan sama Guntur pas pembukaan Yummy Healthy. Padahal dia di perusahaan Guntur cuma magang. Tapi gayanya sok banget."

AINI - Gadis Minang, Dipinang Sultan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang