成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of Chenghua

Ch. 15 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an

Chapter 15: Keluarga Feng

Menghadapi mayat Qingzi, Tang Fan tersenyum penuh kegetiran. “Aku sudah bertindak ceroboh!” dia berkata kepada Sui Zhou.

Sui Zhou mengerutkan kedua alisnya. “Dia menanggung kesalahan untuk orang lain, melindungi pembunuh yang sebenarnya.”

Tang Fan mengangguk. “Dia mengakui kejahatannya terlalu cepat. Aku pikir itu sangat mencurigakan, jadi aku berniat menginterogasinya secara rinci setelah dia dibawa ke sini. Aku sama sekali tidak menyangka kalau dia akan langsung berniat bunuh diri!”

“Hal apa yang tadi teringat olehmu?”

“Depot Timur! Meskipun jika benar dia yang merencanakan pembunuhan terhadap Zheng Cheng, lupakan masalah bagaimana dia mendapatkan uang dari Zheng Cheng, atau bagaimana dia bisa sangat memahami tentang akupuntur, masalahnya adalah bagaimana dia, yang hanya seorang wanita penghibur, bisa membuat Depot Timur ikut turut campur dengan merampas mayat Zheng Cheng dari Markas-mu? Hal itu sangat mencurigakan!”

Sui Zhou mengangguk, jelas kalau dia berpikiran yang sama.

Keduanya sangat cocok dalam cara berpikir mereka, membuat mereka mempunyai pemahaman satu sama lain dalam menangani kasus, sesuatu yang sangat langka dan berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

“Aku akan pergi menyelidiki Depot Timur,” Sui Zhou berkata.

Tang Fan mengerti. “Aku akan meneruskan penyelidikan perihal Qingsi di sini.”

Sui Zhou mengangguk kecil. Karena tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, dia pun segera pergi.

Tang Fan menatap Qingzi yang terbaring di lantai. Dia masih sangat cantik seperti sebelumnya, tetapi  penampilannya yang bagaikan bunga peoni sudah menghilang. Sebilah pisau menancap dalam di dadanya, darahnya sudah tidak mengalir lagi, dan tubuhnya mulai kaku.

Manusia meninggal seperti nyala lilin yang padam tertiup angin. Ketika seseorang menapakkan kaki mereka ke sungai yin dan yang, semuanya menjadi tidak berarti lagi. Berapa banyak harta yang dimiliki, wajah rupawan yang tiada bandingnya, semua itu tidak bernilai lagi.

Qingsi melakukan bunuh diri jelas karena takut diinterogasi setelah masuk penjara, dan pengakuannya bisa membuat pembunuh sebenarnya terungkap. Tetapi, tindakan bunuh diri memerlukan keberanian besar; untuknya bisa membuat keputusan seperti itu dalam waktu singkat, pastilah ada seseorang atau sesuatu yang membuatnya melindungi pembunuh yang sebenarnya.

Tapi, dengan kematiannya ini, jejak bukti yang mengarahkan Tang Fan kepada mereka benar-benar putus. Masihkah penyelidikan dilanjutkan?

Ya, tentu saja bisa.

Tidak masalah bagaimanapun beraninya Qingsi, dia hanyalah seorang wanita penghibur . Dengan sudut pandangnya yang terbatas, tidak memungkinkan untuk dia mempertimbangkan banyak hal ke depannya, hanya meyakini kalau semua masalah akan selesai setelah kematiannya.

Tang Fan mulai menyusun teori sementara dari sudut yang berbeda.

Qingsi telah membeli sebuah kediaman di luar dan hendak menebus kebebasannya, itu bukanlah semata-mata untuk dirinya sendiri, tapi lebih untuk kepentingan orang lain. Jika untuk dirinya sendiri, dia tidak akan melakukan bunuh diri, karena mereka yang mendambakan kehidupan dan takut akan kematian tidak akan menyerahkan hidupnya, di mana masih ada sedikit kemungkinan untuk meloloskan diri dari ambang kematian. Karena itu dia pasti melakukannya untuk orang lain.

Karena dia sadar sepenuhnya kalau dia sudah ketahuan, dan apapun hukuman yang diterimanya nanti tidak akan baik buatnya. Memperhitungkan kalau dia mungkin tidak akan bisa bertahan dari hukuman siksa dan mengungkap pembunuh sebenarnya, dia berpikir akan lebih baik kalau membunuh dirinya sendiri untuk melindungi dalang di balik layar pembunuhan ini.