Chapter 108 : Sui Guangchuan, Kau Bajingan!
Xie Qian dan Tang Fan melangkah maju untuk membungkukkan badan. Pangeran tidak menunggu mereka membungkuk sebelum maju untuk menghentikan mereka. “Jangan bersikap terlalu sungkan, Guru! Coba lihat dirimu, Guru Xie — kau melakukan hal seperti ini, dan membuat Guru Tang melakukan hal yang sama!”
Dalam pemerintahan, yang paling sering terjadi adalah kesopanan yang palsu. Tang Fan sudah banyak melihat orang-orang ‘sopan palsu’ yang tidak terhitung jumlahnya, yang jelas ingin kau membungkukkan badan, tetapi masih berseru dengan sopan kalau hal itu tidak perlu dilakukan, menunjukkan sikap yang terlihat jelas hanya berpura-pura seperti sarjana terhormat. Mana yang tulus dan mana yang palsu adalah sesuatu yang pihak lain mungkin tidak menyadarinya, tetapi bisa dilihat dengan sangat jelas oleh orang yang melihat.
Tetapi dalam pandangan Tang Fan, sang Pangeran kecil terlihat sama sekali tidak berubah.
Kesulitan hidup berubah seiring waktu, tetapi hanya ketenangan yang tetap ada di hatinya. Kalau dia tidak seperti ini, kenapa seseorang seperti Huai En akan mendukungnya?
Meskipun Pangeran tidak ingin dia melakukannya, Tang Fan masih melanjutkan membungkukkan badan pada pinggangnya, menunjukkan rasa hormat yang besar.
“Ai, Guru Tang!” Tidak mampu menghentikan Tang Fan, Pangeran hanya bisa meraih kedua lengannya, kemudian ikut membungkuk bersama dengannya. Pemandangan itu sedikit lucu untuk disaksikan.
Xie Qian tertawa. “Karena dia sudah ada di sini, aku akan pamit.”
“Guru Xie, mohon masuk dan minum teh. Duduklah sebentar sebelum kau pergi.”
“Aku masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di Akademi Hanlin, dan tidak pantas untukku tinggal terlalu lama,” Xie Qian menolak. “Lagipula, pelajaran Yang Mulia tidak bisa ditunda terlalu lama.”
“Kalau begitu, aku akan mengantarmu,” Pangeran menjawab.
“Kau harus tetap di sini!” Xie Qian segera berkata. Dia dengan tegas menolak membiarkan Putra Mahkota mengantar kepergiannya, sehingga Putra Mahkota meminta pelayannya untuk melakukannya.
Setelah keduanya pergi, Pangeran berkata tidak berdaya kepada Tang Fan, “Guru Xie selalu bersikap terlalu waspada.”
Tang Fan tersenyum. “Tidak ada salahnya bersikap waspada. Dia bersikap seperti itu hanya demi memikirkan kebaikanmu, Yang Mulia.”
Pangeran balas tersenyum, memasuki aula sambil menggandeng tangan Tang Fan. “Aku tahu, Guru Tang. Aku sangat gembira saat mendengar Ayahanda Kaisar menunjukmu sebagai seorang pengajar!”
“Terima kasih kau sudah repot-repot untuk mengingatku, Yang Mulia. Sayangnya kita sudah berpisah untuk sekian tahun lamanya; aku juga sedikit merindukanmu. Sekarang saat aku melihat kau berada dalam keadaan sehat dan penuh semangat, aku merasa lega.”
Anak itu memiringkan kepalanya. “Tetapi… kenapa aku dengar bahwa kau tidak terlalu bersedia untuk menerima posisi ini?”
Nada bicaranya tidak mengandung celaan, hanya menunjukkan sedikit keluhan, seperti ingin berkata, ‘Kita akur sebelumnya. Kenapa kau tidak ingin melihatku?’
Tang Fan tidak ingin menyembunyikan apapun darinya. “Kau salah paham, Yang Mulia. Itu hanya karena orang yang merekomendasikanku adalah Peng Hua. Aku tidak pernah berhubungan dengannya, sehingga aku menjadi curiga, dan khawatir dia ingin menggunakan aku untuk menempatmu ke dalam masalah.”
“Tidak perlu khawatir, Guru Tang,” Pangeran menjawab, dengan perasaan lega. “Kau hanya mengajariku, tidak ada tugas lainnya. Pasti tidak akan ada masalah apapun.”
KAMU SEDANG MEMBACA
成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of Chenghua
Tarihi KurguTerjemahan Bahasa Indonesia (bukan Google translate) Judul : 成化十四年 (Chenghua Shi Si Nian), The Fourteenth Year of Chenghua, Tahun Keempat Belas Chenghua Live Action : The Sleuth of The Ming Dynasty, Detektif Dinasti Ming Pengarang : Meng Xi Shi (梦溪...