Ch. 68 : Kasus Makam Kuno Di Luohe

420 82 35
                                    

Chapter 68 : Mangkuk Yang Terbalik


Dari saat fajar sampai senja tiba, Wakil Kepala Wilayah Zhao menunggu sambil berpangku tangan di luar makam bersama dua orang juru sita, tidak berani meninggalkan tempat itu walau hanya untuk sesaat saja karena cemas akan terjadi sesuatu secara tiba-tiba. Bahkan makan siang mereka dibuat dan diantarkan oleh penduduk desa Luohe.

Sejauh mata memandang, tempat ini tertutup dengan rerumputan, bunga-bunga liar, dan reruntuhan, tetapi tidak ada tempat untuk berteduh. Matahari tidak terlalu terik, tetapi berjemur di bawah sinar matahari terlalu lama bisa menimbulkan sakit kepala. Wakil Kepala Wilayah Zhao yang sudah terbiasa hidup diikuti pelayan dan selalu dilayani saat di rumah, merasa bahwa menghabiskan waktu di alam liar ini rasanya tidak tertahankan.

Tetapi, dia harus bertahan. Dia tidak sama dengan Magistrat He. Karena kedatangan utusan istana dari ibu kota adalah kesempatan yang sangat langka, jadi dia ingin bekerja lebih giat lagi untuk memberi kesan yang baik terhadap mereka. Mungkin dengan begitu akan memuluskan karirnya di masa depan.

Meskipun keinginannya akan kepopuleran dan kekayaan, kemampuannya dalam melakukan pekerjaan jauh lebih baik daripada Magistrat He. Kalau tidak Tang Fan tidak akan membiarkannya ikut dan berjaga di tempat ini.

Tetapi, setelah satu hari berlalu, tiga orang yang menunggu di luar tidak bisa menahan diri untuk merasa gelisah.

Daren, kau bisa lihat hari akan segera menjadi gelap. Mereka tidak membawa cukup perbekalan saat mereka turun ke makam. Apakah kau pikir…” Juru Sita Teng angkat bicara.

Wakil Kepala Wilayah Zhao melirik ke arahnya. “Teruskan bicaramu. Kenapa tidak kau katakan? Tunggu sampai para utusan mendengarmu, dan kemudian kita akan lihat bagaimana reaksimu!”

Juru Sita Teng segera menutup mulutnya dan langsung diam.

Juru Sita Di menyela. “Daren, kita menunggu seperti ini juga tidak ada gunanya. Kenapa kita tidak mengirimkan orang untuk memeriksa? Jika sesuatu terjadi, kita harus bisa merespon!”

Wakil Kepala Wilayah Zhao mengangguk. “Lihat itu, Lao Teng? Lao Di berbicara dengan tingkatan yang lebih tinggi darimu! Bagaimana kalau kau belajar darinya?!”

Sebelum Juru Sita Di bisa menunjukkan sikap sombong kepada Juru Sita Teng, Wakil Kepala Wilayah Zhao melanjutkan, “Siapa yang cukup berani untuk turun ke bawah? Bagaimana kalau kau yang turun dan memeriksanya, Lao Di?”

Ekspresi Juru Sita Di langsung panik. “Daren, kau jangan mengadu domba orang seperti ini.”

Apa yang ada di bawah sana layaknya medan peperangan Asura melawan dewa-dewa. Tidak ada satupun utusan istana yang terlihat keluar sejauh ini, tetapi siapa yang berani untuk turun ke bawah sana? Sekeranjang emas mungkin harus ditawarkan untuk membujuk mereka!

Wakil Kepala Wilayah Zhao mendampratnya. “Jika kau terlalu takut, maka diam saja dan berhenti membuat suara tanpa alasan! Lao Teng, pergilah ke kota sekarang dan laporkan kepada Magistrat. Kita tidak bisa terus menunggu seperti ini. Jika mereka tidak pernah keluar lagi, kita akan disalahkan—“

Sebelum dia selesai bicara, tanah tiba-tiba bergetar. Getarannya tidak membuat mereka jatuh, tetapi mereka semua merasakan getaran di bawah bokong mereka. Suara dentuman susul menyusul terdengar dari dalam gua pencuri.

Wajah ketiganya langsung pucat karena ketakutan, saling bertukar pandang.

Apa yang paling ditakutkan telah terjadi — hanya dapat berpikir bahwa kelompok Tang Fan masih di bawah sana, mereka bertiga tidak bisa duduk diam.

成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of ChenghuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang