Ch. 46 : Memasuki Kementerian Hukum

443 78 20
                                    

Chapter 46 : Guk! Guk! Guk!

Tang Fan tidak bisa mengingat sudah berapa lama sejak dia merayakan tahun baru dengan layak.

Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dan kakak perempuannya menikah, dia tidak terlalu mementingkan untuk merayakan tahun baru seperti saat-saat sebelumnya. Sebagai seorang pejabat yang tinggal sendirian di ibu kota, hari-hari liburnya dihabiskannya dalam kesendirian setiap tahunnya. Dia terbiasa tinggal sendiri di dalam kamar, bersantai dengan membaca buku sambil menghangatkan diri di dekat api.

Walaupun sudah terbiasa, saat Ah-Dong dengan ceria menempelkan chunlian di dinding dan menyusun buah-buahan, ingatan Tang Fan yang sudah lama tenggelam di dasar kenangannya pun muncul ke permukaan.

Chunlian :

Ah-Dong masih muda, tapi dia masih perempuan dalam keluarga, lebih terampil dalam mendekorasi rumah dan lebih teliti saat mengingat hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah-Dong masih muda, tapi dia masih perempuan dalam keluarga, lebih terampil dalam mendekorasi rumah dan lebih teliti saat mengingat hal. Dia sendirian mengurusi hal-hal di dalam dan luar rumah. Pria dewasa seperti Tang Fan dan Sui Zhou tidak akan terpikirkan untuk menggantung beberapa  lampion merah di beranda sebagai tambahan chunlian yang sudah tertempel, sehingga menambah kemeriahan suasana.

Saat mendekati akhir tahun, tugas-tugas yang harus dilakukan Prefektur Shuntian semakin menyusut, tetapi Markas Benteng Utara menjadi semakin sibuk. Setiap hari, Sui Zhou pergi pagi-pagi sekali dan pulang larut malam, sementara Tang Fan bisa pulang lebih awal dan membantu di rumah. Meskipun begitu, dia bukanlah orang yang terampil dalam pekerjaan rumah, dan bahkan tidak bisa melakukan hal sepele seperti membersihkan sesuatu dengan kain lap. Ah-Dong langsung mendorongnya keluar  dengan kesal. “Jangan menambah pekerjaanku, Dage! Pergilah menulis beberapa chunlian, dan jangan lupa tulis beberapa kalimat bijaksana dan doa keberuntungan, kemudian tempel di setiap ruangan.”

“Aku sudah menulis dan menempelkan semuanya. Kakak perempuanku saja tidak secerewet kau!” Tang Fan berkata sambil tersenyum lebar. Dengan santai bersandar pada sebuah pilar, dia menonton Ah-Dong yang sibuk bekerja dan hatinya menjadi hangat. “Aku bisa membantumu merebus air? Atau mengelap pilar? Kau tidak bisa menjangkau terlalu tinggi untuk membersihkannya, jadi pasti aku juga yang akan mengerjakannya, kan?”

Sambil mengelap sebuah kursi, Ah-Dong memutar bola matanya ke arah Tang Fan karena merasa terganggu olehnya. “Kalau kau menghabiskan banyak waktu hanya untuk membersihkan sesuatu dan juga tidak lupa di mana kau menaruh kain lap-nya, aku akan bersyukur pada langit dan bumi!”

Tang Fan tetap ceria, sama sekali tidak marah. “Bukankah nanti juga ketemu? Ngomong-ngomong, Ah-Dong, kenapa aku mendapat kesan kau jadi semakin rajin akhir-akhir ini? Kau bahkan tidak makan seganas biasanya. Apakah kau berniat menghemat makanan untukku?”

Ah-Dong memeletkan lidahnya. “Bukan begitu. Sui Dage menegurku hari itu.”

“Apa katanya?” Tang Fan bertanya dengan terkejut. “Kenapa aku tidak tahu tentang hal ini?”

成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of ChenghuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang