Ch. 3 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an

864 97 17
                                    

Chapter 3: Terkenal Ke Penjuru Negeri

Setelah sedikit basa basi, Pan Bin bangkit dari duduknya untuk pamit. Tepat sebelum mereka pergi, Tang Fan berkata kepada Zheng Ying, "Marquis, masalah ini di luar kewajaran. Untuk kepentingan penyelidikan, kami harap kami dapat membawa jasad Tuan Muda."

Kedua alis Zheng Ying bertaut. Dia nampak jelas tidak senang. "Apa tidak ada cara lain?"

"Untuk menemukan penyebab kematiannya, kami harus mulai dari sini."

"Dia adalah putra sulungku, aku, Marquis Wu'an. Bagaimana bisa dia diperlakukan sama seperti rakyat jelata? Jasadnya akan tetap disini, dan peti matinya akan segera dimakamkan pada hari ke tujuh."

Maksudnya jelas seperti ini: kalau kalian tidak bisa mencari kebenarannya dalam waktu tujuh hari, putraku tidak bisa menunggu terlalu lama, dan harus dimakamkan.

Sebelum Tang Fan sempat menjawab, Pan Bin berkata, "Tentu saja, tentu saja. Yang mati harus diutamakan, dan sebaiknya kalau dia dimakamkan dan beristirahat dengan tenang. Redakan kesedihanmu dan biarkan segala sesuatu berjalan sesuai takdir, Marquis. Kalau begitu kami akan pamit sekarang."

"Marquis," Tang Fan berkata, "Pelayan bernama Ah-Lin, sesuai peraturannya, juga harus dibawa ke Prefektur Shuntian."

Zheng Ying tidak berkata apa-apa kali ini, hanya melambaikan tangan memberi isyarat supaya seseorang membawa gadis pelayan itu dan menyerahkannya ke petugas pengadilan.

Saat mereka meninggalkan kediaman Marquis, Pan Bin mengeluh dan menegur Tang Fan. "Runqing, kau banyak bertindak tanpa berpikir soal kejadian ini!"

Tang Fan menunjukan wajah tidak bersalah. "Maksudnya apa Daren?"

"Seharusnya kau tidak mengatakan kata-kata yang terakhir itu kepadanya langsung. Apa betul ada alasan lain atas kematian Zheng Cheng? Yaa, itu juga hanya dugaanmu saja kan. Apa yang akan terjadi kalau kau menemukan sesuatu? Katakan padaku, kenapa sikapmu berubah saat dia mengantar kita keluar? Dia hanya khawatir kalau pembunuhnya berasal dari kediamannya. Saat kematian putranya, dia bahkan mungkin sudah berinteraksi dengan mereka."

Tang Fan menghela nafas. "Daren, kalau kita diam saja dan mengawasi tanpa perduli, aku khawatir kalau ini akan berujung ketidak adilan."

Pan Bin cukup kesal, berpikir dalam hati, aku sudah memberimu semua petunjuk ini, kenapa kau masih tidak mengerti juga? Putra Zheng Ying telah mati, dan bahkan dia sendiri pun berharap untuk tidak membesar-besarkan masalah ini, jadi kenapa juga kita harus kerja keras tanpa alasan? Lagipula, Yang Mulia Kaisar pastinya akan berpikir untuk menjaga perasaan Zheng Ying. Kalau Prefektur Shuntian benar-benar mengungkap dalang di balik semua ini, bukankah itu hanya akan menyinggung banyak pihak.

Tang Fan juga merasa sedikit kesal. Kepala Prefektur Shuntian adalah pejabat tingkat tiga, apapun yang dibilang orang, tapi Pan Bin sangat penakut, bahkan terlalu waspada dalam menangani kasus pembunuhan. Tidak heran kalau orang ini sudah bekerja sekian tahun lamanya, tapi tidak mampu untuk naik jabatan dari dulu.

Keduanya sudah wara wiri di dalam kediaman Marquis semalaman, dan saat mereka keluar, genderang yang menandakan pagi hari sudah berbunyi, jumlah orang di jalan semakin banyak. Udara masih terasa dingin dan embun belum hilang. Melihat seseorang sudah mulai membuka kedainya di sisi jalan, Tang Fan tersenyum ke arah Pan Bin. "Shixiong, bekerja keras semalaman pasti membuatmu lapar juga. Bagaimana kalau aku mentraktirmu sarapan?"

成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of ChenghuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang