Chapter 111 : Pemuda Rupawan Jatuh Dari Langit
Zeng Pei terlihat gelap. “Pikirkan kembali mengenai masalah ini, Tang Daren! Jangan menyesalinya saat sudah terlambat!”
“Apa kau mengancamku?” Tang Fan membalas dengan tenang.
Berdiri di sisi Tang Fan, Qian San’r memandang kedua penjaga Depot Timur seperti menghadapi musuh besar.
Zeng Pei melotot selama beberapa waktu, kemudian tertawa dingin, berbalik, dan pergi bersama dengan Wu Zong.
“Mereka terlalu kurang ajar!” Qian San’r berkata dengan murka.
“Sejak kapan orang-orang Depot Timur pernah tidak kurang ajar?” Tang Fan terdengar tenang. “Itu sesuatu yang tidak terpisahkan dari mereka, tidak peduli Kaisar yang mana yang berkuasa. Keahlian mereka murni terletak pada kelancangan mereka.”
Mereka paling tidak mempertahankan sikap harmonis yang penuh kepalsuan sebelumnya, tetapi sekarang mereka sudah benar-benar memalingkan muka. “Apa yang akan kita lakukan, Daren?” Qian San’r bertanya.
Tang Fan sama sekali tidak peduli. “Ini akan terjadi cepat atau lambat. Bukan berarti kita akan makan babi hidup tanpa adanya tukang jagal Zhang yang tidak ahli, kan? Mereka bisa bertahan dan baru berbicara sekarang saja bisa dibilang sudah cukup terhormat.”
Depot Timur terbiasa mendominasi, itulah kenapa Zeng Pei dan Wu Zong, dua penjaga rendah, berani mengejeknya. Tetapi Tang Fan sudah lama menyiapkan mental, dan tidak marah akan hal tersebut.
Sementara mereka berbicara, langit sudah menjadi benar-benar gelap.
Banyak orang turun dari perahu mereka, berbincang dan tertawa saat mereka menuju kota Yangzhou, siap menjelajah sebuah tempat yang terkenal di seluruh negeri. Bahkan Kaisar Yang dari Dinasti Sui tidak mampu menahan diri melakukan perjalanan khusus ke daerah Selatan untuk melihat keindahan pemandangan dan penduduknya.
Semua orang yang pernah datang ke Yangzhou sebelumnya dengan berani akan membuat perumpamaan; sesuatu mengenai kulit menyelimuti air pada pagi hari, air menyelimuti kulit pada sore hari, dan kulit menyelimuti kulit pada malam hari. Mendengarnya akan membuat air liur pendengarnya meluap dan menggantung tiga zhang ke bawah, membuat mereka semua lebih dipenuhi kerinduan akan kota Yangzhou.
Qian San’r mendengar hal itu di tepian sungai, dan kembali dengan rasa iri, bertanya kepada Tang Fan, “Daren, apa maksudnya ‘kulit menyelimuti air’, dan ‘air menyelimuti kulit’? Kenapa itu terdengar sangat… menggugah?”
Tang Fan tersenyum. “Itu artinya bahwa penduduk Yangzhou bangun di pagi hari dan meminum teh serta minuman ringan, kemudian menghabiskan sore hari di tempat-tempat pemandian. Yangzhou sungguh kota yang hidup, tetapi kehidupan seperti itu biasanya hanya bisa dinikmati oleh keluarga-keluarga berada. Penduduk jelata tidak memiliki waktu yang cukup untuk bekerja agar bisa makan tiga kali sehari, jadi mana mungkin mereka mempunyai pikiran untuk bersenang-senang?”
Qian San’r mengedipkan mata. “Daren, aku dengar bahwa kampung halamanmu terletak di Jiangnan. Apa kau sesungguhnya berasal dari Yangzhou?”
Tang Fan menggelengkan kepalanya. “Tidak, tetapi kampung halamanku terletak di dekatnya, jadi aku cukup mengenal dengan kebiasaan penduduk di daerah ini.”
Qian San’r memandang berkeliling, menyeringai jahat. “Kalau begitu, apakah ada juga kulit berselimut kulit pada malam hari?”
Tang Fan meliriknya. Qian San’r ini sudah tahu benar jawabannya dan menyimpan pikiran buruk. “Kau mau turun dari kapal dan berkeliling di kota?”
KAMU SEDANG MEMBACA
成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dynasty / The Fourteenth Year Of Chenghua
Ficción históricaTerjemahan Bahasa Indonesia (bukan Google translate) Judul : 成化十四年 (Chenghua Shi Si Nian), The Fourteenth Year of Chenghua, Tahun Keempat Belas Chenghua Live Action : The Sleuth of The Ming Dynasty, Detektif Dinasti Ming Pengarang : Meng Xi Shi (梦溪...