🔞🔞🔞 AREA!!!
❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya.
Bacalah kumpulan cerbu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❥❥❥
Deg!
Kedua mata sipit Yixing terbuka lebar, jantungnya berpacu lebih kencang, refleks dia langsung terduduk dan mengarahkan tongkat basketballnya ke belakang punggung, siap untuk memukul, tetapi tak didapati siapa pun di sana, Yixing menghidupkan lampu, memeriksa kolong ranjang dan lemari, namun nihil, tak ada siapa pun di sana, kecuali, seekor kucing berwarna kuning yang tengah meringkuk di atas kasurnya.
Yixing menghela napas lega. “Apa mungkin itu hanya perasaanku saja karena terlalu memikirkan kejadian akhir-akhir ini?” Dia kemudian mendekati Chen yang terbangun gara-gara suara berisiknya. “Hei, Chen. Mengapa kamu ada di sini? Apa kamu diam-diam mengikutiku?”
Chen hanya menatapnya. “Meowww~.”
Yixing memangku Chen dan mengelus-elus bulu-bulu yang kini sudah halus, kucing itu terus mengitari Yixing dan berusaha membuka kantong celananya hingga membuat Yixing kegelian.
“Hahahaha, Chen apa yang kamu lakukan? Cukup. Cukup. Ini sudah malam, aku akan mengantarkanmu tidur bersama teman-temanmu.”
Setelah mengantarkan Chen ke ruangan kamar kucingnya, Yixing mengambil teleponnya, menelepon teman-temannya secara bergantian untuk menceritakan apa yang dialaminya dan agar mendapatkan solusi.
Orang pertama yang diteleponnya adalah Yifan, sepupunya yang tinggal jauh di Vancouver, Kanada.
“Apa kamu sudah mencoba menelepon polisi, Yixing? Aku pikir ini bukan masalah biasa, besok tinggal lah di rumah orang tuamu atau temanmu.”
Orang kedua yang Yixing telepon adalah Xiumin, teman yang dia kenal dari komunitas pecinta kucing.
“Aku pikir dia bukan hanya orang gila yang hanya memakan uang dan perhiasan, ketika di rumah jangan dekat-dekat dengan barang-barang itu. Oh, ya. Apa Chen makan dengan baik?”
Orang kedelapan yang Yixing telepon adalah sang ibu yang tinggal jauh di Shanghai.
“Lakukan pemujaan pada sang dewa setiap hari agar energi jahat menjauhi rumahmu, doa ibu selalu menyertaimu. Berhati-hatilah, Yixing.”
