❥❥❥ Kai menghajar membabi-buta siapa pun yang dilihatnya di depannya kecuali Jongdae, anak-anak perempuan sudah lari ketakutan karena mereka berpikir tengah melihat monster mengamuk, sementara Chanyeol yang terbengong memandangi kehadiran orang asing itu tiba-tiba kerah bajunya langsung ditarik oleh Kai dan dibanting berkali-kali sebelum akhirnya Kai mengangkat sebuah lemari berukuran 10x ukuran tubuhnya dan mengarahkannya pada Chanyeol yang terkapar.
"Matilah kau. Wahai manusia keparat!"
Otot-otot lengan Kai mencuat seiring dengan wajahnya yang memerah marah dengan mata melotot, terlebih suaranya kala mengumpat begitu dalam dan menakutkan. Diangkatnya tinggi-tinggi lemari kaca tersebut sebelum dia hantamkan—
"Jangan!"
Kai yang semula sudah akan melemparkan lemari tersebut pada Chanyeol terpaksa memegangnya erat kembali kala sebuah suara yang begitu dikenalnya tiba-tiba berteriak takut-takut padanya. Sosok laki-laki berpakaian serba hitam dengan potongan rambut yang memamerkan jidatnya itu, lehernya menoleh secara perlahan, menatap tajam sosok dibelakangnya yang saat ini tengah bersusah payah berdiri.
"Aku tidak tahu kau siapa dan datang dari mana, tetapi jangan lakukan apa yang sebelumnya ingin kau lakukan." Dengan hati-hati, Jongdae mengulurkan tangannya pada sosok yang dianggapnya asing itu. "Kau bisa dipenjara kalau sampai membunuh orang."
Kai tidak mengerti dengan apa yang Jongdae katakan.
Dengan hati-hati, Jongdae membuat gerakan turun dengan kedua tangannya. "Letakkan lemari itu," katanya lembut, "itu berbahaya, okay?"
Kai menuruti apa yang Jongdae perintahkan padanya. Dengan sekali lempar, lemari itu menyentuh keramik, lalu hancur berkeping-keping, debu bertebaran hingga membuat Jongdae terbatuk-batuk.
Kai masih bergeming ditempatnya, menunggu apa yang selanjutnya akan Jongdae katakan. Sementara itu, Jongdae tak lagi berani mengatakan apa pun, menatap pun segan. Dia tentu tak tahu jelas apakah orang asing dihadapannya ini baik atau jahat? Yang jelas, dia terlihat sangat kuat.
Beberapa waktu berlalu terbuang percuma, hanya keduanya habiskan dalam keheningan malam yang sunyi. Angin malam kian berembus kencang, terbawa masuk oleh pintu besar dan jendela yang tak ditutup oleh anak-anak perempuan yang tadi melarikan diri.
Jongdae sedikit terkesiap ketika tiba-tiba saja sosok laki-laki asing itu bergerak, melepas jubah hitam panjang yang terlihat sangat hangat. Tanpa sadar Jongdae berjalan mundur ketika sosok itu berjalan mendekatinya.
"Apa yang ingin kau lakukan—"
Ucapan Jongdae terputus oleh gerakan Kai yang memakaikan jubah itu pada dirinya, membuat Jongdae seketika ingat bahwa dia kini tengah tak berpakaian lengkap.
"Dingin."
Jongdae mematung ketika sosok itu berucap, suaranya jelas berbeda sekali dengan yang tadi didengarnya. Jarak diantara keduanya begitu dekat, tetapi Jongdae sama sekali tak merasakan embusan hangat dari napas laki-laki itu.
"Ah, ya." Jongdae membenarkan jubah itu pada tubuhnya; salah tingkah. "Terima kasih."
"Hmm."
Jongdae melirik Chanyeol yang masih terkapar, begitu pula dengan teman-temannya yang bonyok. Seketika membuat bulu kuduknya meremang, takut-takut Jongdae menatap Kai.
"Mereka orang jahat," ucap Kai tiba-tiba, "pantas dikirim ke neraka."
"Sebaiknya kita segera pergi dari sini," ajak Jongdae, "ini sudah terlalu larut malam."
Jongdae tampak mencari-cari sesuatu di lantai, begitu dia menemukan kamera yang tadi digunakan teman-teman Chanyeol untuk merekam dirinya, Jongdae langsung mengambilnya, menghapus semua rekaman sebelum menghancurkan kamera tersebut dengan menginjak-injaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVERSE HAREM (EXO CHEN UKE) 🔞
Fanfiction🔞🔞🔞 AREA!!! ❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya. Bacalah kumpulan cerbu...