🔞🔞🔞 AREA!!!
❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya.
Bacalah kumpulan cerbu...
Notes: cerita ini adalah karya remake dari cerita asli karya author kimeiparkyungsoo_12 yang berjudul Seduction Jongdae.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❥❥❥
Sama seperti China, Korea Selatan sudah melegalkan hubungan sesama jenis. Itu mengapai sepasang kekasih dengan jenis kelamin sama tersebut tak lagi ragu-ragu bergandengan tangan di depan umum demi menunjukkan status keduanya setelah beberapa bulan lalu Dispatch menciduk kedua idol tersebut tengah diam-diam berpacaran.
Malam Minggu, setidaknya ini sudah pukul dua dini hari ketika sepasang laki-laki berjalan-jalan sambil bergandengan tangan mestra menyusuri jalanan kota Seoul yang masih cukup ramai oleh kendaraan sampai akhirnya keduanya sampai di sebuah taman sepi dengan sebuah lapangan basket. Kedua anggota boyband terkenal EXO, Luhan dan Chen, sedang berjalan menikmati kebersamaan mereka sebelum kembali dihantam dengan padatnya jadwal comeback dan tour konser mereka.
Setelah sampai di lapangan yang mereka tuju, Luhan melepaskan tautan tangan keduanya. “Chennie,” panggil Luhan dengan suara lembutnya.
“Iya, Gege?” jawab Chen sambil menengok ke arah Luhan yang tengah tersenyum manis padanya, membaut sepasang bibirnya ikut melengkungkan senyum yang menyerupai seringaian kucing.
“Temani aku bermain bola basket, ya.” Luhan menunjukkan bola basket yang dipungutnya di samping ring basket.
Chen menunjuk dirinya sendiri. “Temani?” Luhan mengangguk. “Tidak, aku hanya akan melihat dan duduk diam di sini.” Chen menggelengkan kepalanya lalu menunjuk sebuah bangku yang tak jauh dari lapangan.
Luhan tersenyum sebentar, saat Chen baru selangkah menuju bangku taman, Luhan buru-buru menahan tangannya. “Tunggu, Chen. Bagaimana kalau kita membuat sebuah perjanjian? Kalau kamu berhasil memasukkan bola ini sekali saja ke ring, aku akan mengendongmu sampai ke asrama. Tapi, kalau kamu gagal, kamu harus menciumku, bagaimana?” Sambil menaik-turunkan alisnya, Luhan bermaksud memprovokasi kekasihnya.
Chen yang memang merasa ditantang pun menyetujuinya. “Baiklah, aku setuju!” Chen mengangguk dengan sangat yakin sementara Luhan sudah menyeringai licik sedari tadi.
“Ini, kamu cuma punya tiga kesempatan untuk memasukkan bolanya, mengerti?” Luhan sengaja melakukannya hanya untuk menggoda kekasihnya karena Chen memang tak bisa bermain bola, berbeda jauh dengan dirinya yang begitu menggemari dan mahir dengan semua permainan yang menggunakan bola.
Dengan angkuh Chen mengambil alih bilang basket tersebut dari tangan Luhan, dia mulai bersiap melemparkan bola basket tersebut ke atas ring. Namun sayang, percobaan pertama dan kedua dirinya gagal total, semuanya meleset bahkan sama sekali tak menyentuh pinggiran ring.
“Kamu masih punya satu kesempatan lagi, Sayang.” Luhan yang dari tadi hanya memperhatikan, kini mengingatkan Chen akan kesempatannya yang tinggal tersisa satu.