57. Cinta dan Persahabatan #SeChen #SeBaek Ⅲ

79 17 4
                                    

Notes: cerita ini adalah karya remake dari cerita asli karya author kimeiparkyungsoo_12 yang berjudul Seduction Jongdae.

❥❥❥

Asisten Jongdae sudah mengambil hasil tes mereka, laki-laki berkepala lima itu mengatakan bahwa dia meletakkan surat hasil tes milik Jongdae di meja belajar kamarnya sementara milik Baekhyun dia masukkan ke dalam tas Baekhyun langsung yang tergeletak di samping ranjang Jongdae. Dia melakukannya karena saat dia sampai di rumah, kedua remaja itu sedang tidur pulas di depan televisi sehabis kelelahan bermain game.

Malam harinya setelah Baekhyun berpamitan pulang sehabis makan malam di rumah Jongdae, Jongdae melihat surat berwarna putih itu di atas meja belajarnya, dia sungguh malas untuk membuka isinya, tapi dia akhirnya membukanya dengan malas-malasan.

Batinnya, makanan apa lagi kali ini? Udang? Ikan? Seafood? Bayam? Atau malah buah-buahan? Akhir-akhir ini Jongdae memang sedang banyak makan makanan yang tidak ada pantangan karena ingin menikmati masa mudanya seperti halnya teman-temannya yang lain. Salah satunya adalah dengan makan banyak, tapi badan tidak gemuk.

Namun, disurat itu justru tertulis bahwa Jongdae divonis mengidap kanker tulang stadium awal.

Sejak kecil, Kim Jongdae benci sakit. Meski pun orang tuanya kaya dan bisa memberikan pengobatan terbaik untuknya. Yang namanya sakit itu tetap saja sakit. Wajahnya pasti akan berubah pucat jelek dan badannya bau obat-obatan. Jongdae tidak ingin sakit, dia membenci sakit!

Besoknya Jongdae memutuskan untuk tidak berangkat sekolah dan menutup semua akses komunikasinya dari semua orang. Seharian itu, Jongdae hanya menghabiskan waktunya di kamarnya yang tanpa penerangan, tirai ditutup rapat-rapat, ponselnya dimatikan, kamarnya yang memang kedap suara sama sekali tak terpengaruh ketukan-ketukan khawatir dari para pelayannya.

Hari itu, Jongdae merasa dunianya lebih hancur daripada sebelumnya ketika dia mendengar bahwa Sehun dan Baekhyun resmi berpacaran.

Jongdae hanya diam meringkuk di bawah ranjangnya dalam kegelapan yang diciptakannya sendiri dengan beberapa kantung cemilan berserakan di sekelilingnya. Sekali pun ayah dan ibunya diberi tahu tentang penyakitnya, pasti mereka hanya akan bilang bahwa mereka akan memberikan dokter terbaik untuk Jongdae. Kakaknya apalagi, Jongdae bahkan sudah lupa bagaimana suara laki-laki yang lebih tua enam tahun darinya itu saking sudah lamanya mereka tidak pernah bertemu atau pun berkomunikasi.

Kanker tulang stadium awal itu maksudnya bagaimana? Jongdae masih menangis dalam keheningan, dia tidak mengerti dengan apa yang tertulis dalam hasil tesnya itu. Dia terlalu takut untuk mencari tahu, bagaimana jika penyakit itu tidak bisa disembuhkan? Apa dia akan mati? Jongdae tidak ingin sakit!

“Kenapa harus aku yang selalu sakit, Tuhan?” Jongdae mengusap air matanya sambil mengunyah cemilannya yang memiliki rasa gurih rumput laut. “Kenapa tidak mama atau papa atau kakak saja agar mereka mau pulang ke rumah?” Jongdae tidak memiliki siapa-siapa untuk dirinya mencurahkan isi hatinya.

Hari itu, entah sudah berapa jam Jongdae menangis. Dia akhirnya tertidur karena kelelahan.

Para pekerja di rumah itu pun akhirnya bisa membuka pintu kamar Jongdae setelah membuat kunci duplikat yang baru karena yang sebelumnya sudah dibuang oleh Jongdae.

Mereka langsung memanggil dokter karena Jongdae demam tinggi dan asam lambungnya naik.

Tidak ada yang tahu tentang kejadian hari itu selain para pekerja di sana, Jongdae juga menyuruh mereka untuk tutup mulut dari siapa pun atau jika tidak dia akan mogok makan, yah meski pun mereka sendiri tahu bahwa Jongdae paling tidak bisa menahan lapar, tapi mereka tetap mematuhinya.

REVERSE HAREM (EXO CHEN UKE) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang