🔞🔞🔞 AREA!!!
❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya.
Bacalah kumpulan cerbu...
Notes: cerita ini adalah karya remake dari cerita asli karya author kimeiparkyungsoo_12 yang berjudul Seduction Jongdae.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❥❥❥
Bagi Kim Jongdae, yang adalah seorang model untuk majalah fashion, dalam hidupnya hanya tahu untuk bergaya di depan kamera. Laki-laki itu tidak pernah memikirkan untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Sekali pun ibunya berkali-kali berpesan padanya untuk segera menikah sebelum Jongdae menginjak usia 30 tahun, namun semua itu hanya dianggap angin lalu oleh Jongdae.
Karena Jongdae masih terus ingin mengejar kariernya hingga dia mampu membuktikan pada orang-orang yang meremehkannya bahwa dia mampu mencapai titik lebih tinggi dengan kerja kerasnya sendiri.
Suara hairdryer sudah seperti alunan musik ditelinga Jongdae, sambil melihat jam diponselnya yang bercasing merah, waktu sudah berlalu setengah jam sejak dia mendudukkan pantatnya di kursi merah muda empuk itu, dia lalu mengabaikannya dan lanjut membaca majalah fashion sementara seorang perempuan sekitar tiga puluhan sibuk menata rambut dan merias wajahnya untuk pemotretan koleksi baju musim dingin nanti.
Sesekali, Jongdae melirik dirinya di cermin, tampan. Satu kata yang dipikirkan olehnya ketika melihat pantulan dirinya yang rapi dengan balutan pakaian musim dingin merwarna cerah dan hangat.
“Jongdae!”
Perempuan itu berhenti sejenak merapikan rambut Jongdae ketika laki-laki itu menoleh ketika sebuah suara familier memanggil namanya dengan intonasi kaget.
“Oh, Mingyu? Kenapa?” Jongdae agak terkejut ketika melihat wajah pucat managernya yang berusia lebih muda darinya itu menghampirinya dengan raut tak terbaca.
“Apa maksudnya? Semua kontrakku tidak ada yang sialan, ya, asal kau tahu.” Dengan kesal, Jongdae menyodorkan air mineralnya kepada Mingyu. “Minum ini, kau terlihat seperti mayat hidup.”
“Oh, zombi? Bagus sekali, kau yang membuatku begini asal kau tahu.” Mingyu merebut air mineral itu dan langsung meneguknya hingga habis.
“Aku? Apa yang baru aku lakukan?” Jongdae kembali duduk agar kembali dirias.
Mingyu menetap Jongdae lewat cermin besar dihadapannya yang terang oleh lampu-lampu. “Jongdae, jangan membuatku bingung—ah, apa kau sudah pemotretan?”
Jongdae menggeleng. “Belum, aku masih dirias.”
Mingyu mengangguk. “Aku akan kembali setelah kau selesai dengan pekerjaanmu, setelah ini kau harus berjanji menjelaskan padaku sedetail-detailnya.”
Meski Jongdae masih belum mengerti dengan apa yang membuat managernya itu bersikap demikian, Jongdae tetap mengangguk. Tiga jam kemudian, sesi pemotretannya hari itu selesai dan setelah berganti pakaian Jongdae langsung mencari keberadaan Mingyu untuk diajak bicara. Ternyata laki-laki kelahiran 97 itu sedang bergumam seperti orang gila sendirian di dalam mobil.