🔞🔞🔞 AREA!!!
❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya.
Bacalah kumpulan cerbu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❥❥❥ Kim Jongdae tidak pernah tahu dengan jelas mengapa dia selalu dijauhi bahkan dirundung, ketika dia masih SD atau SMP, semuanya berjalan dengan baik, orang-orang memperlakukannya dengan baik, Jongdae memiliki banyak teman dan masuk ke dalam beberapa klub. Tetapi, semenjak SMA semuanya berubah, dia mulai dirundung, dia mulai tersingkir dari pergaulan sosial.
Beberapa kali Jongdae berpikir untuk tidak usah bersekolah, dia ingin belajar di rumah saja, tapi bagaimana dengan orang tua nya yang sudah bekerja keras demi membiayai semua kebutuhannya? Jongdae tidak ingin membuat mereka terbebani, jadi sambil membuang muka, Jongdae akan bertahan selama tiga tahun, dalam neraka yang orang-orang sebut sekolah.
Kelas jam kedua usai, sambil melempar buku-bukunya, Sehun menghampiri meja Jongdae.
Takut-takut Jongdae mendongakkan kepalanya. “Uangnya?” Dia bertanya pelan.
“Ya, pake uang lo lah, Bego. Masa pake uang gue? Udah nggak ada otak, ya, lo?” kesal Sehun sambil membuka ponselnya.
“Hari ini aku tidak bawa uang lebih, gimana kalau pakai uang kamu dulu biar besok aku ganti?” Jongdae meringis kesakitan ketika Sehun mencubit lengannya kencang. “Aw, aw, aw. Sehun ini sakit,” rintihnya.
“Lo berani nyuruh-nyuruh gue?” Rasa-rasanya, jika terus berlama-lama melihat wajah Jongdae, Sehun ingin muntah diwajahnya saja.
“Woy! Hun, lama banget lo. Lo lagi PDKT sama Si Kucel apa gimana, dah?” teriak Chanyeol yang sudah berdiri di depan pintu kelas mereka bersama Tao dan Kai.
“Seleranya anjlok kali habis putus dari Joy,” kompor Tao.
Sehun menoleh teman-temannya malas. “Berisik banget lo pada.” Dia yang sejak tadi menekan meja Jongdae kembali beralih pada siswa culun yang ada dihadapannya. “Beliin kita makanan, nggak pake lama, anter ke rooftop sekolah.”
Jongdae menunduk. “I-iya, nanti aku belikan.”
“Bukan nanti, tapi se-ka-rang!” bentak Sehun dengan wajah menyeramkan.
