🔞🔞🔞 AREA!!!
❥ Bagaimana jadinya jika satu orang uke manis yang keras kepala memiliki lebih dari satu kekasih yang super protektif? Kim Jongdae memiliki lebih dari seratus kisah dengan banyak lelaki yang begitu mencintainya.
Bacalah kumpulan cerbu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❥❥❥ “Siapa?”
“Objek eksperimen nomor 21.”
“Objek eksperimen ...?” Kepala Sehun tiba-tiba pusing. “Eksperimen seperti apa?!”
“Dia manusia unik yang selama ini tinggal di dalam ruang bawah tanah ini. Aku dan ibumu menyelamatkan hidupnya sambil meneliti tubuhnya.”
Sehun tidak pernah berpikir bahwa apa yang dia lihat waktu itu benar-benar seorang manusia, seorang manusia tinggal di tempat semacam ini selama bertahun-tahun? Apa yang kedua orang tuanya pikirkan?
“Sehun, tolong temukan dia.”
Sehun benar-benar tak habis pikir, tanpa mengatakan apa pun lagi pada Yunho yang hampir sekarat, Sehun hanya terus mengelilingi ruangan bawah tanah yang ternyata lebih luas ketimbang dugaannya tersebut.
Laki-laki putih pucat dengan bintik-bintik kemerahan jarang dikulitnya itu memeriksa meja-meja yang terguling, di balik lemari, pilar-pilar, dan tentunya di balik kegelapan. Lampu-lampu sudah Sehun nyalakan semuanya, dia seharusnya memanggilnya, apakah dia harus melakukan itu?
Ekor mata Sehun menangkap pergerakan air di sampingnya, secepat kilat dia menoleh, penuh kewaspadaan. Sehun tidak tahu betul objek eksperimen nomor 21 ini memiliki sifat yang seperti apa. Apakah dia berbahaya hingga harus disembunyikan di tempat ini? Di dalam tabung itu? Lalu kenapa Yunho bilang dia dan Jaejoong menyelamatkan objek eksperimen ini?
“Jangan takut, aku baik, kok.”
Sehun meringis ketika dia bilang dia baik, oke dia memang baik, tapi tidak tahu kalau bertemu dengan makhluk aneh yang akan membahayakan nyawanya.
“Aku punya cokelat batangan, besar dan enak, ada di saku celanaku, apa kau mau?” Sehun berusaha mengajak bicara seseorang yang bahkan tak dia ketahui bagaimana rupanya. Sesaat dia berpikir seperti orang gila, tapi dia masih waras.
Sehun memperhatikan di pojok ruangan yang tak terkena lampu, seseorang terlihat tengah bersembunyi di sana, bentuknya seperti manusia normal, mungkin remaja laki-laki, tapi Sehun tak bodoh bahwa sosok itu tak menggenakan pakaian. Sorot mautanya tajam dan berwarna keemasan, seperti tengah menatap Sehun takut-takut, tapi juga penasaran. Tiba-tiba Sehun merinding, sosok itu adalah sosok yang sama yang dulu pernah dilihatnya.
Dia tidak berbohong ketika mengatakan cokelat batangan, Sehun benar-benar memiliknya, dia mengeluarkannya dan menyodorkannya perlahan pada sosok bernama nomor 21 itu.
“Tidak apa-apa, aku adalah anak dari pria yang selama ini merawatmu itu.” Sehun jalan mendekatinya hati-hati. “Namamu siapa? Aku Alexander Sehun, bagaimana kalau mulai sekarang kita berteman?”
Sosok yang ternyata memiliki rahang tegas dan bibir berlikuk itu menatap cokelat batangan digenggaman Sehun sebelum akhirnya merampas cokelat tersebut secepat kilat. Sehun tersenyum ketika melihat sosok remaja laki-laki yang hanya setinggi dadanya itu memakan cokelat pemberiannya dengan tenang.
