3 - Pura pura

2K 128 40
                                    

Tidak lama mobil Gio berhenti di salah satu restaurant, yang dari luar bangunannya saja dapat ditebak berapa harga menu termurah yang mereka sajikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama mobil Gio berhenti di salah satu restaurant, yang dari luar bangunannya saja dapat ditebak berapa harga menu termurah yang mereka sajikan.

Seketika Vannya menyesal karena tadi tidak mengutarakan penolakannya atas ajakan sarapan bersama. Dia total lupa bahwa pasangan Gio dan Resya pasti akan memilih tempat makan jauh dari selera dan keuangan Vannya.

Mereka berempat telah duduk di salah satu meja dekat jendela besar yang mengarah langsung ke jalanan. Lagi lagi Tama justru sibuk mengagumi kemewahan interior dari restoran itu sedangkan Vannya merasa pusing memikirkan bagaimana dia membayar sarapannya kali ini dan mungkin akan berakhir makan mie instan sampai dia mendapatkan gaji.

Pelayan telah mengantarkan 4 buku menu, masing masing dari mereka sudah sibuk memilih hidangan. Ah bukan, yang sibuk memilih menu hanya Resya dan Gio sedangkan Vannya dan Tama lebih sibuk melihat harga menu mana yang masuk dalam budget sarapan mereka.

"Pesen aja sesuka kalian, karena gue yang ngajakin sarapan bareng jadi gue yang bayar" Gio yang selesai memilih menu kemudian menatap Vannya yang masih terlihat membolak balik buku menu.

"Gak perlu mas, jangan kayak gitu" Vannya yang mendengar penuturan Gio segera mengangkat kepalanya dan menggeleng untuk menolak traktiran yang Gio tawarkan.

"Gue bukan nawarin tapi gue maksa" Gio berkata dengan nada yang terdengar tidak bisa dibantah, kemudian pria itu mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan menuliskan menu yang mereka pilih

"Udah gak apa, anggep aja ini sambuatan selamat datang buat kalian" Resya yang baru saja menutup buku menunya tersenyum kepada dua orang di depannya.

Pelayan sudah sampai di meja mereka dan Resya yang pertama kali menyebutkan pesananya. Dia memesan tidak jauh dari salad dan segelas jus apel untuk sarapannya. Sudah seperti kebiasaannya sarapan simple dengan salad demi menjaga tubuhnya yang sebagai model.

"Lo biasanya sarapan nasi kan Van?" Gio bertanya pada Vannya yang terlihat masih memikirkan untuk memesan apa, tidak jauh berbeda dengan tama.

"I-iya" Vannya terbata dalam menjawab pertanyaan Gio, jelas dia terlampau bingung untuk memesan. Apalagi semua pesanan akan dibayarkan pria itu, jadi sebisa mungkin Vannya memilih menu paling murah.

Kemudian tanpa adanya diskusi terlebih dahulu, Gio memesankan menu yang sama untuk Vannya dengan makanan pesanannya.
Menu yang paling mudah untuk Gio pilih yaitu nasi goreng dan segelas kopi, tidak lupa untuk meminta pelayan menyajikan air putih.

"Gue pesenin menu yang sama gak apa ya" Gio berkata kepada dua orang di depannya dan segera mengembalikan buku menu kepada pelayan.

"Tapi aku gak minum kopi" kata Vannya tidak enak, tetapi dia berpikir lebih baik mengutarakannya daripada membuat kopinya tidak terminum.

Kemudian Gio mengangguk dan mengoreksi pesanannya untuk Vannya.

"Makasih banyak mas, kita justru ngerasa makin gak enak" Tama menggaruk tengkuknya sambil menampilkan cengiran senang

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang