35 - Fairy tale 🔞

2.8K 59 1
                                    

Warning content 🔞 Sex scene

Dibawah umur jangan baca ya adik adik







Vannya telah selesai mengemas barang barang miliknya, memang membutuhkan waktu 3 hari lamanya untuk bersiap meski barang miliknya tidak terlalu banyak. Setelah malam dimana Gio mengajaknya untuk tinggal bersama, Vannya lantas bersiap. Dia tidak peduli walaupun Gio hanya asal bicara. Tetapi memilih untuk selalu berada di dekat Gio adalah pilihan yang bagus saat ini.

Paginya saat Gio terbangun, pria itu mengingat apa yang ia bicarakan. Dan berakhirlah rencana gila umtuk tinggal bersama berlanjut sampai seperti ini.

Vannya telah berbohong kepada Iren, ia mengatakan memilih pindah apartemen dengan alasan bahwa ia tidak dapat lagi bertemu dengan Resya. Vannya berkata bawah ia merasa bersalah dan masih belum sanggup bertemu Gio karena dirinya masih sayang.

Vannya beruntung karena Iren tidak menaruh curiga. Vannya juga telah meminta izin kepada orang tuanya dan berkata ia akan tinggal bersama Jessi teman kerjanya. Jelas saja orang tuanya setuju, mengingat bahwa ibu dan ayahnya juga meminta Vannya untuk tinggal bersama Iren agar tidak sendiri.

Sehingga malam ini, Vannya pergi ke rumah Jessi untuk meminta tolong bantuan teman kerjanya itu. Tentu saja Vannya tidak datang dengan tangan kosong. Dia sengaja membelikan Jessi banyak makanan.

"Masuk yuk Van" ajak Jessi setelah membukakan pintu untuk Vannya

"Ini aku bawa makanan buat kamu Jess" Vannya meletakkan beberapa tas makanan yang dibawanya ke atas meja ruang tamu Jessi

"Banyak banget deh Van, ada acara apa emangnya?" Jessu melirik bingung, pasalnya buah tangan Vannya seperti tidak biasa

"Boleh duduk kan ini? Karena ada hal penting yanh mau aku omongin sama kamu"

"Duduk deh duduk"

Setelah Vannya mengambil duduk di sofa Jessi, ia kemudian memulai pembicaraan akan tujuannya datang.

"Jadi sebelumnya aku mau bilang makasih banget sama kamu Jess. Karena kamu mau pinjemin nama kamu buat alasan ke keluarga aku"

"Santai aja lah Van. Eh tapi emang lo mau pindah kemana?"

Vannya menimbang nimbang dalam hatinya, memikirkan apa ia harus menjelaskn yang sebenarnya kepada Jessi atau tidak.

"Maksud gue, biar nanti kalau keluarga lo dateng nyariin lo, gue bisa kasih alasna yang bagus gitu" Jessi yang melihat Vannya berpikir, ia langsung menjelaskan bahwa keingintahuannya memiliki alasan dibaliknya bukan hanya sekedar ingin tahu

Vannya menghirup nafasnya dalam dalam, karena memang seharusnya ia menjelaskan semua kepada Jessi agar nantinya tidak ada miskomunikasi dari keduanya untuk kebohongan selanjutnya.

"Sebenernya aku pindah dan mau tinggal sama cowokku" jelas Vannya sedikit memalu

"Oh, pantesan lo alesan pakai nama gue" Jessi mengangguk mengerti sebelum ia menyadari sesuatu

"Eh pacar lo pindah sini juga?"

Vannya langsung mematung, ia mencoba berpikir bagaimana untuk tidak berbohong tetapi ia juga belum siap menceritakan kebenarannya kepada Jessi.

"Iya, hmm dia rencananya mau mutasi kerja kesini" Vannya tentu tidak berbohong soal yang satu ini, karena Tama memang telah berkata bahwa lelaki itu memiliki rencana untuk menyusul kerja di kota yang sama dengan Vannya

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang