6 - Sikap Gio

2.2K 115 6
                                    



Vannya segera membawa langkahnya ke lift untuk menuju lantai 4 tempat ruang kerjanya berada. Bukan pertama kalinya bagi Vannya menginjakkan kaki di kantor, sehingga ia sudah tahu dengan tepat lokasi ruangannya. Saat melihat jam tangan, ternyata masih ada 20 menit sebelum waktu kerjanya mulai. Sehingga Vannya mendesah lega dan bisa lebih bersantai.

Vannya memasuki ruangan yang terlihat cukup besar itu dengan pintu kaca sebagai akses masuk. Ruang kerjanya terasa begitu nyaman dengan interior yang baik dan tatatan yang apik. Vannya berjalan ke arah meja kerjanya, karena masih cukup pagi sehingga keadaan ruangan itu masih sepi. Meletakkan tasnya diatas meja yang dilengkapi dengan layar lebar dari komputer kantor. Vannya kemudian duduk dikursi kerja dengan tenang sembari meneliti barang barang yang tersedia di mejanya.

Satu persatu para pegawai memasuki ruangan, Vannya yang merupakan anak baru belum terlalu akrab dengan pegawai lainnya. Vannya adalah pegawai paling muda di divisinya, dengan perbedaan usia antara ia dan yang lain sekitar 4-7 tahun.

Kemudian seorang gadis dengan rambut coklat muda yang terang datang dan duduk di meja samping Vannya. Vannya menoleh lalu tersenyum kepada gadis yang telah duduk disampingnya.

"Lo anak baru itu ya? Kenalin gue Jessica panggil aja Jessi" Jessi mengulurkan tangan untuk megajak Vannya berkenalan.

"Salam kenal Jessi, aku Vannya" Vannya telah bergabung dalam grup chat divisinya sehingga dia sudah sedikit tahu beberapa teman kerjanya, tetapi ini pertama kalinya dia bertemu secara langsung.

"Lo kelihatan muda, umur berapa?"Jessi mengamati penampilan Vannya secara keseluruhan

"23 tahun"

"Wah akhirnya ketemu temen sebaya, gue 24 tahun" Jessi terlihat senang bertemu dengan pegawai seumurannya yang bekerja satu divisi

Kemudian keduanya nampak mulai mengobrol untuk mengakrabkan diri. Tidak lupa Vannya meminta maaf kalau dirinya terus terusan berkata sopan dengan menggunakan panggilan 'aku-kamu' kepada teman sekalipun, dia berkata masih belum terbiasa. Tetapi Jessi tidak mempermasalahkannya, menurut gadis itu bahasa bicara Vannya justru terdengar sopan walau memang sedikit canggung.

Ketika jam kantor telah mulai, ketua divisi memberikan sedikit arahan apa saja yang harus mereka kerjakan minggu ini. Semua sudah mendapat bagian masing – masing dan mulai mengerjakan tugas mereka.

Sebelum memulai pekerjaannya, Vannya lebih dulu memperhatikan sekitar. Mengamati bagaimana para seniornya bekerja. Hingga matanya menangkap satu senior yang duduk berseberangan dari mejanya, tengah menatap Vannya dengan senyum yang membuat ia merasa kurang nyaman.

Meski tatapan seniornya itu aneh, Vannya tetap balas tersenyum demi kesopanan. Kemudian Vannya segera menyibukkan diri dari dengan pekerjaannya tanpa lagi melihat ke arah sekitar terutama seniornya itu.

Pekerjaan Vannya di perusahaan Alike sebagai tim design. Alike merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Fashion. Tidak hanya menjual pakaian dalam negeri tetapi juga pasar Alike sudah sampai ke Negara tetangga. 

Dalam waktu dekat ini, perusahaan akan meluncurkan produk baru sebelum akhir tahun. Sehingga para designer harus segera menyetor design mereka yang nantinya akan dipilih siapa yang mendapat tanggung jawab dalam event lanjutan tersebut. Sehingga Vannya berusaha keras agar dia dapat ikut andil dalam event selanjutnya, meskipun dirinya adalah anak baru.

***

Gio masih sibuk dengan berkas berkas yang menumpuk di mejanya. Sudah hampir jam makan siang tetapi tumpukan berkas itu seakan tidak pernah usai. Sebenarnya dia bisa saja menyerahkan pekerjaannya ke pegawai yang lain, tetapi dia masih tidak merasa puas bila tidak melakukannya seorang diri.

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang