16 - Pertengkaran

1.2K 84 16
                                    

Hallo maaf ya buat yang nungguin ceritaku updatenya lama. Mengcapek 24 jam rasanya kurang banget, setresss kenapa hidup ini sangat sibuk 😭😭😭

Jadi karena lagi sempat update, pokoknya happy reading...





Vannya baru saja selesai dengan pekerjaannya ketika waktu sudah menunjukkan pukul 8 lewat. Dia lapar karena belum makan malam, ditambah lagi dengan badannya terasa gerah karena belum mandi sejak pagi. Sudah 3 hari ini ia harus kerja lembur untuk segera menyelesaikan rancangannya.

Vannya menggerutu karena orang tuanya tidak segera membelikannya kendaraan agar ia tidak perlu berjalan dan naik transportasi umum setelah seharian lelah bekerja. Setidaknya saat lembur begini ia bisa segera pulang dan mandi bukannya menghabiskan waktunya untuk naik kendaraan umum.

Vannya berjalan pelan karena sudah sangat lelah seharian ini. Dengan rasa malas untuk mencapai pangkalan trnasportasi umum, ia mencoba melihat lihat sekitar. Siapa tahu Vannya dapat sesuatu yang menghibur.

Tetapi langkah Vannya seketika terhenti ketika melewati salah satu restauran yang tidak jauh dari kantornya. Vannya tidak sengaja melihat seseorang yang seharusnya tidak ia lihat.

Orang itu nampak sedang tertawa bahagia sembari menikmati wine di tangan kanannya. Juga seorang perempuan asing yang terlihat begitu cantik, duduk tepat dihadapan orang itu yang anehnya membuat Vannya merasa jauh lebih kesal.

Pria ini benar benar bajingan brengsek pikir Vannya. Bagaimana bisa berselingkuh di dekat kantor Vannya, seperti memang sengaja agar ia dapat mempergokinya.

Vannya tidak lagi berpikir rasional, ia terlampau kesal sehingga ia melangkah masuk ke restaurant itu dengan terburu. Matanya berpendar untuk mencari meja dekat dinding kaca yang mengarah ke jalan, meja yang baru saja ia lalui. Ketika dirinya telah berdiri tepat disamping meja, perempuan cantik nan anggun yang dilihat Vannya beberapa saat lalu,  menoleh ke arahnya.

"Ada perlu apa?" raut bingung terpatri di wajah cantik yang kini menatap ke arah Vannya. Gadis asing yang tiba tiba berdiri dengan raut kesal di dekat mejanya.

Vannya merasa ingin marah karena perempuan itu justru bertanya dengan ramah kepadanya. Perempuan itu terlihat terlalu baik dan ia kesal karena mungkin saja perempuan itu tidak tahu bahwa pria di hadapannya sudah memiliki kekasih dan jangan lupakan tentang sikap bejatnya yang dilakykan kepada Vannya.

Vannya mengabaikan pertanyaan perempuan itu dan melirik tajam ke arah pria yang bahkan tidak mau menoleh ke arahnya.

"Ada yang perlu kita bicarakan" kata Vannya mencoba menarik perhatian Gio

"Lo gak lihat gue lagi apa?" kata Gio dengan ketus, masih dengan tidak menoleh sedikitpun ke arah Vannya

Vannya dibuat semakin kesal dan merasa bahwa dirinya mungkin bisa meledak saat ini. Ternyata selain brengsek, Gio juga memang seperti tidak punya sopan santun menurut Vannya.

"Ini penting" Vannya mencoba mendesak Gio karena urusannya memang terasa penting baginya, ia ingin meminta penjelasan kepada Gio akan sesuatu yang sangat mendesak. Karena kebetulan bertemu dengan tidak sengaja, Vannya memutuskan untuk meluruskan semuanya saat ini juga.

"Lo ngerti kan gue lagi ngomong sama orang lain?" Gio menoleh ke arah Vannya, tatapannya begitu tajam dan nada bicaranya terlampau dingin.

Vannya tercekat, nafasnya seakan berhenti di kerongkongan. Gio seakan membalas perkataannya tempo hari saat dirinya marah karena Gio mengganggunya bertelepon dengan Tama.

Sekarang Vannya merasa bingung dengan suasana hati Gio yang seakan dapat berubah dengan cepat. Vannya jelas melihat sebelum ia menegur Gio, pria itu masih bisa tertawa dengan santai bersama perempuan lain. Sedangkan saat menatapnya kini, wajah GIo terlihat begitu tidak menyukai kehadirannya Vannya.

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang