Tepat sama nomor chapternya yang 21, kali ini juga mengandung unsur 21++ anak kecil gak bleh baca ya adik adik.
⚠️⚠️⚠️WARNING EXPLICIT SEX SCENE ⚠️⚠️⚠️
🔞🔞🔞SEKALI LAGI INI AMAT SANGAT TIDAK COCOK DIBACA ANAK DIBAWAH UMUR YAH 🔞🔞🔞
Happy reading...
Terlihat dua insan yang kini saling menikmati lumatan tergesa demi mengejar kepuasan nafsu, seakan tidak mempedulikan hal lainnya selain kenikmatan dunia.
Setelah pembicaraan singkat di ruang tengah, Gio kemudian membawa Vannya masuk ke kamar gadis itu. Membuat tubuh Vannya terbaring di atas kasur dan menindihnya dengan tubuhnya yang kekar. Lumatan demi lumatan kian intens dan menuntut untuk lebih.
Saat Gio melepaskan ciumannya dapat dilihat Vannya yang semakin menarik di bawahnya, dengan bibirnya yang semakin merekah merah dan berkilau karena saliva keduanya yang saling tertukar.
Gio kembali mencium singkat bibir Vannya sebelum bergerak mengendus dan menjilat leher jenjang milik Vannya. Gio menghirup dalam aroma tubuh Vannya yang memabukkan, sembari membubuhi kecupan ringan pada kulit putih leher Vannya. Tetapi kali ini Gio masih tahu diri untuk tidak meninggalkan tanda mencolok disana.
Tangan Gio menelusup masuk melewati kaus Vannya, mengelus lembut permukaan kulit Vannya dengan sengaja menghantarkan stimulus.
Kemudian Gio kembali menarik tubuhnya menjauh dari Vannya sebelum ia melepas kaus yang dikenakannya saat ini. Belum mulai apapun, tetapi Gio sudah merasa gerah hanya dengan mendapatkan kesempatan emas dari Vannya.
Terpampanglah tubuh atas Gio yang telanjang dengan otot - otot yang terbentuk sempurna. Gio menatap ke arah Vannya yang terlihat sedikit terperangah dengan tubuhnya.
"Lepas ya" kata Gio saat akan menarik kaus Vannya
Vannya yang kembali sadar hanya mengangguk dan membantu Gio untuk melepaskan kaus yang dipakainya. Vannya dapat merasakan udara dingin dari AC menerpa kulitnya, belum lagi diluar masih turun hujan yang membuat udara malam ini semakin dingin. Tetapi hanya dengan mendapati Gio yang menatapi tubuhnya, Vannya terasa sudah terbakar.
Tubuh putih Vannya yang terpamerkan membuat Gio semakin tidak sabaran, ia dengan cepat melucuti bra hitam yang dikenakan Vannya. Hingga payudara bulat berisi yang baru saja dibebaskan itu semakin mengundang hawa nafsu Gio saat melihatnya.
Vannya merasa sangat malu saat Gio menyeringai tipis sambil memperhatikan tubuh atasnya yang telanjang. Vannya buru - buru membuang pandangannya demi menyembunyikan rona di pipinya. Hingga ia merasakan sentuhan jari Gio yang membelai perlahan dari perutnya berjalan ke atas, membuat Vannya seketika merinding hebat.
Sampai tangan besar itu menangkup buah dadanya dan meremasnya dengan sedikit keras
"Euunghh" Vannya melenguh tidak tahan, tetapi satu tangannya dengan segera menutup mulutnya.
Remasannya tidak hanya sekali, tetapi Gio terus memberikan berulang kali. Belum lagi pria itu mulai bergerak lebih jauh dengan menggoda pucuk dadanya yang telah menegang. Vanya bergerak gelisah saat putingnya dipilin pelan dan dipermainkan.
"Aaahh... mashh" racau Vannya mencoba menahan suara - suara aneh yang ingin dikeluarkannya
Gio kembali merendahkan tubuhnya, kali ini ia bergerak mengecupi tulang selangka Vannya sebelum turun sampai tepat di dada Vannya. Gio mengecup pelan dada Vannya sebelum ia mulai mengulumnya bagai bayi yang bersemangat untuk menyusu.
"Eummm...aaahh" Vannya tidak lagi tahan ketika Gio menesap dadanya kuat dan mempermainkan putingnya dengan lidah pria itu
Sebelah tangan Vannya bergerak naik ke atas kepala Gio. Vannya mengusap pelan rambut belakang pria itu dan sesekali menariknya pelan demi menyalurkan rasa nikmat yang Gio berikan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollow
Romance[cheating !!!! 18+] Kepindahan Vannya ke ibukota mengantarkannya bertemu dengan pria sempurna, seperti Elgio Gevano Harison yang merupakan kekasih tetangga apartemennya. Awalnya Vannya mengartikan perasaannya kepada Gio, sebagai rasa kagum semata. T...