32 - 🔞 Berdua

3.4K 64 48
                                    

Bila sudah terlanjur basah kenapa tidak sekalian saja menyeburkan diri.

Benar, Gio dan Vannya memilih untuk membuat keduanya basah kuyup. Keduanya terlanjur bersalah dan tidak dapat memutar waktu, sehingga menerobos segalanya adalah jalan yang lebih mudah.

Dengan pikiran yang sama sama gila, dua orang itu justru memilih memesan sebuah kamar untuk saling melepas rindu. Tempat yang sama dengan acara pertunangan kakaknya yang masih belum selesai seutuhnya. Diantara keluarga besar Vannya yang masih berkumpul di ballroom, dirinya justru memilih menghilang bersama Gio dan membiarkan seluruh keluarganya berpikir bahwa ia telah ikut pulang bersama Tama.

Memang terasa cukup gila untuk seseorang menyewa suite room hanya untuk bermalam dengan gadis yang bahkan bukan kekasihmu, tetapi bahkan semua kegilaan telah Gio lakukan semenjak bertemu dengan Vannya.

Kini Vannya tengah duduk di depan meja rias untuk membersihkan seluruh riasannya. Meski tidak memiliki persiapan apapun untuk menginap bersama Gio, tetapi sebelum benar benar melarikan diri dari keluarganya, Vannya lebih dulu mengambil barang miliknya yang memang sengaja ia bawa.

Sedangkan Gio baru saja selesai dengan urusan  mengecek pekerjaannya. Dia masih harus mengurus beberap pekerjaan, apalagi ia tahu bahwa pergi menginap bersama Vannya akan menyita cukup banyak waktunya, bahkan mungkin membuatnya harus terlambat bekerja. Sehingga berpesan ini itu kepada Kenan adalah salah satu hal yang harus dilakukan.

Setelah selesai dengan pekerjaan singkatnya, Gio menoleh untuk mengamati Vannya yang masih sibuk di depan meja rias. Seketika sebuah ide melintas begitu saja dalam pikirannya.

Gio bangkit dari duduknya di tepian ranjang, ia berjalan mendekati Vannya dengan jemarinya yang sibuk membuka satu persatu kancing bajunya.

Tepat saat kancing terakhir terbuka sehingga tubuh sempurna Gio menyembul dibaliknya, Gio sampai dibelakang Vannya yang terduduk menghadap kaca.

Dapat terlihat Vannya mengamati Gio dari pantilan cermin, tetapi raut gadis itu seakan bertanya apa yang Gio ingikan.

"Get shower together sound good doesn't it?" Gio tersenyum ke arah cermin untuk menunjukkan bahwa idenya terdengar menyenangkan untuk dilakukan

Tetapi yang Gio dapatkan selanjutnya adalah Vannya yang merotasikan matanya jengah. Gio bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi, pasalnya Vannya terihat tidak senang dengan ajakannya untuk mandi bersama.

Seketika Vannya bangun dari kursinya dan berbalik ke arah Gio untuk membuat keduanya saling berhadapan.

"Mandi aja sama pacarmu" ketus Vannya sebelum melewati Gio begitu saja untuk pergi ke kamar mandi

Gio mengerutkan keningnya dalam setelah kepergian Vannya "Apa masalahnya?" Jujur saja Gio tidak tahu kesalahannya apa kali ini

Sedangkan Vannya yang telah mengguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower, hanya terus menggerutu. Dia sendiri tidak mengerti dengan keinginannya. Tetapi melihat Gio yang masih setia mengenakan kemeja batik yang merupakan baju berpasangan dengan Resya, membuat Vannya amat sangat tidak suka.

"Emang bajunya sebagus itu sampai gak mau dilepas, apaan sih cuma dibuka kancingnya aja. Sengaja banget mau kasih lihat ke aku kalau bajunya cocok sama dia mentang mentang baju couple" Setidaknya serentetan kalimat penuh ketidaksukaan terus terucap dari bibir Vannya

Ditengah Vannya menikmati guyuran shower, tiba tiba seseorang memeluk pinggangnya dari belakang. Jelas saja Vannya berjengit kaget dan langsung menoleh kebelakang untuk melihat si pengganggu yang Vannya tahu itu siapa.

"Bisa gak sih gak usah ngagetin?" Kesal Vannya kepada Gio yang telah bergabung di bawah guyuran shower bersamanya

Vannya tahu itu Gio tetapi bagi Vannya yang penakut, tentu saja itu sangat mengejutkan.

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang